Dini hari nanti, Timnas Jerman vs Hongaria akan bentrok di Allianz Arena, Munchen-Jerman. Kedua tim masih mempunyai kans untuk lolos ke babak 16 besar.
Kekalahan Jerman dari Perancis 0-1 dan menang meyakinkan dari Portugal 4-2 hanya menempatkan Timnas Jerman di posisi 2 klasemen sementara Grup F.
Hongaria, lebih rumit untuk lolos ke babak 16 besar. Kekalahan telak Hongaria dari Portugal 0-3 dan hanya menahan imbang Perancis 1-1, menempatkan Timnas Hongaria di posisi paling bawah klasemen sementara Grup F.
Kontestan Grup F masih memiliki peluang untuk lolos ke babak berikutnya. Jika Der Panzer dapat menekuk Hongaria, maka dapat dipastikan Jerman lolos ke babak 16 besar. Begitupun jika hasil akhir imbang, Jerman masih lolos ke babak berikutnya.
Perjuangan  Hongaria untuk lolos ke babak 16 besar jelas lebih berat. Menghadapi Jerman, Timnas Hongaria harus dapat menang meyakinkan dengan selisih gol cukup banyak.
Melihat hasil head to head kedua tim, Die Mannschaft masih lebih perkasa dibandingkan The Magical Magyar.
Kedua timnas telah bertemu 34 kali baik di laga uji coba internasional, Piala Dunia, maupun Olimpiade. Dari 34 laga tersebut, Jerman memenangi 13 pertandingan. Hongaria menang 11 kali dan sisa 10 pertandingan berakhir imbang.
Menarik untuk disaksikan bentrok antara Jerman kontra Hongaria. Kemenangan Jerman akan memberi kepercayaan diri lebih besar Der Panzer menghadapi lawan siapapun di fase gugur hingga tangga juara.
Penampilan Jerman menjadi magnet tersendiri. Kolektivitas dan determinasi tinggi anak asuh Joachim Low membangun serangan enak ditonton. Meskipun ada celah di sisi pertahanan yang mengakibatkan kebobolan 3 gol dalam dua laga di Euro 2020 kali ini.
Kehadiran pemain muda Kai Havertz, Serge Gnabry, Joshua Kimmich, Robin Gosens, Leon Goretzka dan lainnya sudah membuktikan kiprah mereka saat melawan Perancis dan Portugal.
Kai Havertz dan Robin Gosens mempersembahkan masing-masing 1 gol untuk kemenangan 4-2 saat melawan Portugal. Dua gol bunuh diri pemain Portugal (Ruben Dias dan Raphael Guerreiro) menunjukkan betapa bahayanya para pemain Jerman saat di depan gawang lawan.
Tampilnya Kai Havertz sebagai salah satu pemain muda di tim Jerman patut menjadi sorotan. Pemain muda yang berposisi sebagai playmaker, tetapi hadir di depan gawang dan mampu menggedor dengan sontekan nan presisi dan tak terduga. Â
Havertz adalah pemain yang ngebet direkrut Chelsea dari Bayer Leverkusen dengan nilai transfer 1,54 triliun rupiah. Memiliki segala atribut sebagai playmaker kelas dunia di usia muda.
Peran Havertz di Bayer Leverkusen mampu membangun, mengkreasikan serangan, dan mencetak gol. Sejak debutnya pada 2016 silam hingga musim 2019/20 bersama Leverkusen, 46 gol dan 31 assist dicetak Havertz dalam 150 penampilan. Havertz selalu berkontribusi lewat gol dan assistnya setiap dua pertandingan yang ia mainkan.
Kemampuan mencetak gol Havertz dan memberi assist yang dibutuhkan tim saat menyerang dibidik oleh Tuchel. Alhasil, saat Chelsea tampil dalam formasi 3 striker, Havertz ditandemkan dengan Timo Werner dan Giroud untuk menggedor jala lawan. Mampu menempatkan namanya di papan skor. Di moment inilah nama Havertz mulai dielu-elukan pendukung fanatik Chelsea.Â
Joachim Low membaca kelebihan salah satu talenta muda terbaik abad 21 ini. Di Timnas Jerman, Low memberikan kesempatan Havertz sebagai pemain inti.
Bukan hanya itu, Havertz juga diberikan kebebasan mengeksplorasi diri di daerah pertahanan lawan. Kehadiran Havertz bisa sebagai playmaker memberi assist yang dibutuhkan tim dan striker bayangan depan gawang lawan yang berbahaya. Inilah yang membuat Havertz nyaman bermain dan mampu menorehkan namanya di papan skor untuk kemenangan Timnas Jerman.
Bagaimana, menarik bukan? Kita lihat peran lebih Kai Havertz dan penampilan impresif Timnas Jerman untuk menekuk Timnas Hongaria di Allianz Arena. Â Â
