Tampilnya Kai Havertz sebagai salah satu pemain muda di tim Jerman patut menjadi sorotan. Pemain muda yang berposisi sebagai playmaker, tetapi hadir di depan gawang dan mampu menggedor dengan sontekan nan presisi dan tak terduga. Â
Havertz adalah pemain yang ngebet direkrut Chelsea dari Bayer Leverkusen dengan nilai transfer 1,54 triliun rupiah. Memiliki segala atribut sebagai playmaker kelas dunia di usia muda.
Peran Havertz di Bayer Leverkusen mampu membangun, mengkreasikan serangan, dan mencetak gol. Sejak debutnya pada 2016 silam hingga musim 2019/20 bersama Leverkusen, 46 gol dan 31 assist dicetak Havertz dalam 150 penampilan. Havertz selalu berkontribusi lewat gol dan assistnya setiap dua pertandingan yang ia mainkan.
Kemampuan mencetak gol Havertz dan memberi assist yang dibutuhkan tim saat menyerang dibidik oleh Tuchel. Alhasil, saat Chelsea tampil dalam formasi 3 striker, Havertz ditandemkan dengan Timo Werner dan Giroud untuk menggedor jala lawan. Mampu menempatkan namanya di papan skor. Di moment inilah nama Havertz mulai dielu-elukan pendukung fanatik Chelsea.Â
Joachim Low membaca kelebihan salah satu talenta muda terbaik abad 21 ini. Di Timnas Jerman, Low memberikan kesempatan Havertz sebagai pemain inti.
Bukan hanya itu, Havertz juga diberikan kebebasan mengeksplorasi diri di daerah pertahanan lawan. Kehadiran Havertz bisa sebagai playmaker memberi assist yang dibutuhkan tim dan striker bayangan depan gawang lawan yang berbahaya. Inilah yang membuat Havertz nyaman bermain dan mampu menorehkan namanya di papan skor untuk kemenangan Timnas Jerman.
Bagaimana, menarik bukan? Kita lihat peran lebih Kai Havertz dan penampilan impresif Timnas Jerman untuk menekuk Timnas Hongaria di Allianz Arena. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H