Mengingat dan mempertimbangkan lonjakan terkonfirmasi Covid-19 dan variannya per tanggal 16 Juni 2021 hampir menyentuh angka 10.000, menjadi warning dan perhatian semua pihak.
Dikutip dari kompas.com, varian baru SARS-CoV-2 yang lebih menular berada di balik lonjakan kasus di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Kudus, Jawa Tengah, dan daerah khusus Ibu Kota Jakarta.
Adanya varian baru Covid-19 yang mudah menular perlu diantisipasi bersama, khususnya orang tua dan satuan pendidikan saat PTM Terbatas diberlakukan. Jangan sampai sekolah menjadi klaster penyebaran Covid-19 dan memperparah keadaan.
Berikut ini peran orang tua dalam PTM terbatas di masa pandemi Covid-19:
Pertama. Perhatikan asupan gizi anak untuk menjaga imunitas tubuh tetap prima. Sediakan bekal makan dan minum dengan asupan gizi yang dapat menunjang imunitas tubuh tetap terjaga.
Siapkan juga kebutuhan sarana protokol kesehatan sesuai standar. Masker, face shield, hand sanitizer, kertas tissue sudah siap sedia sebelum anak berangkat sekolah.
Kedua. Ukur suhu tubuh anak dengan termometer. Jika suhu tubuh anak melebihi 36 derajat celcius, lebih baik anak belajar dari rumah.
Jika suhu tubuh normal, jangan ragu melepas anak mengikuti PTM Terbatas. Nasihat disiplin 5M jangan pernah kendor disampaikan. Jaga diri lebih baik dan jangan ikutan terpancing melanggar aturan protokol kesehatan.
Ketiga. Antar dan jemput anak ke sekolah sesuai jam sekolah. Lihat jadwal masuk dan pulang tiap hari selama PTM Terbatas. Pantau informasi sekolah lewat media yang disediakan oleh sekolah.
Ada baiknya saat mengantar dan menjemput anak PTM Terbatas, pantau aktivitas sekolah. Jika ada kekurangan sarana dan pelanggaran protokol kesehatan di sekolah, bisa disampaikan lewat wali kelas, guru kelas, dan atau guru mata pelajaran.
Jika guru kurang respon terhadap pelanggaran protokol kesehatan di sekolah, sampaikan temuan ke komite sekolah dan kepala Sekolah sebagai pimpinan satuan pendidikan.