"Menyerahkan diri"
"Dan bertobat seperti yang terlihat sekarang?"
"Ya"
"Apa yang diteriakkan Mbah Suro waktu itu, Pakde?"
"Dia bersumpah untuk bertobat dan melarang aksi begal maupun bentuk kejahatan lainnya. Jika ada yang melanggar dia akan memburunya!"
"Terus bagaimana nasib Pakde saat itu"
"Aku pulang dan tertangkap. Sedangkan Warno kabur dan terus berulah dengan komplotan pembegal lainnya. Tetapi itupun hanya berlangsung tiga tahun di desa sebelah."
"Kenapa hanya tiga tahun?"
"Aku membunuh Warno atas perintah Mbah Suro. Tidak seorang pun mampu mengendus termasuk Polisi. Sejak itu desa ini dan sekitarnya aman tenteram hingga kini. Itu saja, Arfha!"
***
Suara Azan Isya jelas terdengar lantang dari surau. Alis Arfha masih menekuk dan terbaca oleh Mbah Wiro.
"Sepertinya masih ada yang ingin ditanyakan?"