Bersyukur karena dipertemukan lagi dengan bulan yang penuh keberkahan dan pengampunan. Tetap jalani Ramadan dengan memperbanyak ibadah dan bersyukur.
Meskipun euforia tidak seperti yang kita bayangkan, bebas melakukan aktivitas ibadah seperti sebelum pandemi, keberkahan bulan Ramadan tetap kita raih lewat memperbanyak beribadah dari rumah dan memperhatikan protokol kesehatan dalam segala aktivitas kebaikan.
Manusia tidak luput dari kelemahan dan kesalahan. Makna muhasabah sebagai introspeksi di bulan Ramadan hendaknya lebih dapat meningkatkan ketakwaan. Menyadari dan mau memperbaiki diri untuk menjalankan perintah dan menghindari apa yang dilarang oleh Allah SWT.
Istiqamah ibadah salat fardu tetap siram dan pupuk sebagai wujud takwa yang sebenarnya. Begitupun, istiqamah shalat tarawih untuk mendapatkan ampunan Allah SWT sesuai dengan sabda Rasulullah:
"Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni dosa yang telah lampau."(HR. Bukhari, Muslim).
Pandemi jelas menimbulkan keterpurukan ekonomi. Banyak saudara kita yang kekurangan dalam hal materi. Bulan penuh berkah dan keagungan Allah SWT adalah momentum untuk saling berbagi, semampunya. Insyaallah pahala dilipatgandakan dan hanya orang beriman yang dapat merasakan manfaatnya kelak di hari akhir. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H