Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Posisi Anies Baswedan di Pemilu Serentak 2024, Prediksi Kedua Memungkinkan, Jika...

11 Februari 2021   15:59 Diperbarui: 11 Februari 2021   19:43 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan. Sumber: @DKIJakarta/Instagram

Jakarta sebagai pusat pemerintahan merupakan barometer politik. Sangat paralel dengan entitas politikus dan atau tokoh nasional yang ingin menaiki tangga maupun reposisi kedudukan.

Presiden Joko Widodo melompati karir politik dari kursi Wali Kota Solo (2005) ke Gubernur DKI Jakarta (2012). Bahkan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, digadang-gadang sebagai penerus menuju RI-1 lewat lompatan seperti yang dilakukan ayahnya.

Anies Rasyid Baswedan, lebih populer dengan sebutan Anies Baswedan hingga cukup dengan  nama pendek “Anies”. Sosok profesional muda yang awalnya dikenal sebagai Rektor Universitas Paramadina. Kedudukan mentereng ini diraih pada usia 38 tahun. Usia termuda Rektor saat itu.

Di dunia politik, nama Anies mulai diperhitungkan sejak dipercaya menakhodai kapal besar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014-2016) di Kabinet Kerja. Programnya yang progresif lewat “Indonesia Mengajar” semakin melambungkan sosok pemikir ini.

Disandingkan dengan Sandiaga Salahudin Uno, Anies mampu memenangkan Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 dengan meraih 57,98 % suara. Kemenangan di luar prediksi dan dramatis.  Sebab lawannya, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, dari awal diprediksi dengan “mudah” menduduki Kursi DKI-1 dan DKI-2.

Bagaimana prediksi posisi politik Anies di Pilkada Serentak 2024? Menarik untuk dikuliti.

Pertama. Anies di RI-2.

Munculnya Donald Trump, Joe Biden, Mahathir Muhammad, dan Kamala Harris dapat menginspirasi politikus gaek kembali bertarung menuju Istana Negara. Posisi Anies yang paling memungkinkan dapat disandingkan dengan Jusuf Kalla.

Pasangan JK-Anies sangat mungkin akan berhadapan dengan Mega-Prabowo. Sebab ketokohan keempat figur inilah yang mampu saling berhadapan dan adu kekuatan pilih tanding. Lainnya? Lewat.

Posisi Anies di RI-2 masih dimungkinkan jika Megawati dan JK tidak ikut bertempur langsung di Pilpres 2024. Prediksi Prabowo-Anies atau Puan-Anies bisa saja terjadi. Asalkan Anies legowo di RI-2 dan ada parpol besar yang meminang.

Prabowo-Anies akan mendapat sokongan utama dari Partai Gerindra dan PKS. Sedangkan pasangan Puan-Anies akan lebih tambun sokongan dari parpol yang ada dengan PDI Perjuangan sebagai nakhoda. Mungkinkah? Sangat mungkin. Ingat, politik itu “Liar dan Buas”.

Kedua. Anies di RI-1.

Seandainya tokoh gaek tidak ikut bertarung langsung memperebutkan kursi Istana Merdeka? Anies dapat dijadikan alternatif Capres atau RI-1. Tentu dengan mengorbankan kedudukannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Anies dapat disandingkan dengan Sandiaga Uno. Pasangan ini akan didukung sepenuhnya Partai Gerindra dan PKS. Merapatnya beberapa parpol dan tokoh gaek seperti JK dan lainnya akan menambah dahsyat amunisi dalam pertempuran.

Bisa juga, Anies disandingkan dengan AHY. Pasangan ini dimungkinkan jika PKS dan Partai Demokrat mendapat dukungan partai lainnya. Pilihan sulit, tetapi dalam hal politik semua masih memungkinkan.

Jika Anies-Sandiaga Uno berpasangan, maka lawan yang sepadan sangat dimungkinkan pasangan Puan-Ganjar Pranowo yang didukung PDI Perjuangan sebagai gerbong utama dan koalisinya.       

Nah, jika Anies-AHY, maka pasangan pilih tanding akan memunculkan Puan-Sandiaga Uno. Tentu akan terjadi pertempuran menarik antara kekuatan parpol menengah ke bawah berhadapan dengan kekuatan parpol papan atas.

  

Ketiga. Anies Tetap di DKI-1.

Kongkalikong dan pasang-memasang tokoh nasional dalam pertarungan politik biasa dilakukan. Jika saja Anies yang memang non partisan tidak dilirik parpol menuju Istana Merdeka, masih ada peluang bertahan di DKI-1.

Pasangan Anies-AHY layak disandingkan. Gerbong Partai Gerindra dan Partai Demokrat menjadi kekuatan mesin utama parpol. Namun ingat, jangan sekali-kali meninggalkan PKS yang terbukti mempunyai kekuatan pilih tanding di wilayah Jabodetabek.

Pasangan Anies-AHY akan berhadapan dengan Gibran-Ganjar Pranowo, atau Gibran-Risma. Pemilik nama lengkap Gibran Rakabuming Raka patut diperhitungkan karena sudah mulai dipoles naik tangga. Indikasinya, pengunduran Pilkada DKI 2022 menuju Pilkada Serentak 2024. Anda punya opini lain? Silahkan tulis dalam artikel yang bernas dan wawas.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun