Anies dapat disandingkan dengan Sandiaga Uno. Pasangan ini akan didukung sepenuhnya Partai Gerindra dan PKS. Merapatnya beberapa parpol dan tokoh gaek seperti JK dan lainnya akan menambah dahsyat amunisi dalam pertempuran.
Bisa juga, Anies disandingkan dengan AHY. Pasangan ini dimungkinkan jika PKS dan Partai Demokrat mendapat dukungan partai lainnya. Pilihan sulit, tetapi dalam hal politik semua masih memungkinkan.
Jika Anies-Sandiaga Uno berpasangan, maka lawan yang sepadan sangat dimungkinkan pasangan Puan-Ganjar Pranowo yang didukung PDI Perjuangan sebagai gerbong utama dan koalisinya. Â Â Â Â
Nah, jika Anies-AHY, maka pasangan pilih tanding akan memunculkan Puan-Sandiaga Uno. Tentu akan terjadi pertempuran menarik antara kekuatan parpol menengah ke bawah berhadapan dengan kekuatan parpol papan atas.
 Â
Ketiga. Anies Tetap di DKI-1.
Kongkalikong dan pasang-memasang tokoh nasional dalam pertarungan politik biasa dilakukan. Jika saja Anies yang memang non partisan tidak dilirik parpol menuju Istana Merdeka, masih ada peluang bertahan di DKI-1.
Pasangan Anies-AHY layak disandingkan. Gerbong Partai Gerindra dan Partai Demokrat menjadi kekuatan mesin utama parpol. Namun ingat, jangan sekali-kali meninggalkan PKS yang terbukti mempunyai kekuatan pilih tanding di wilayah Jabodetabek.
Pasangan Anies-AHY akan berhadapan dengan Gibran-Ganjar Pranowo, atau Gibran-Risma. Pemilik nama lengkap Gibran Rakabuming Raka patut diperhitungkan karena sudah mulai dipoles naik tangga. Indikasinya, pengunduran Pilkada DKI 2022 menuju Pilkada Serentak 2024. Anda punya opini lain? Silahkan tulis dalam artikel yang bernas dan wawas. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H