Selesai salat Subuh, Ebo' mendidikku tentang ibadah. Memintaku menunaikan salat Subuh dan ibadah kebaikan lainnya. Sebab kata Ebo', nasib manusia ditentukan oleh hubungan "Hablun Minallah" dan "Hablun Minannas".
Ebo' sekolah pertamaku, kata Ebo' orang akan sukses dan dapat menikmati hidup bahagia dunia dan akhirat, jika bisa menjaga hubungan baik dengan "Tuhan" dan "Manusia". Inilah pendidikan yang Ebo' berikan. Mendidik kami sejak dini. Bukan hanya indah di lisan, tetapi penuh makna dengan amal perbuatan yang dicontohkan.
Ebo', Sosok Istri dan Ibu Pendidik Hebat
Kami keluarga besar. Tinggal di rumah sederhana dengan delapan penghuni. Nenek, Bapak, Ebo' dan lima bersaudara. Aku anak nomor tiga dengan dua kakak dan dua adik. Bapak seorang "Kepala Kampung" dan biasa dipanggil "Pak Kampung".
Penghasilan utama Bapak didapat dari berharap panen yang bagus dari sehektar "Sawah Bengkok". Lahan sawah milik pemerintah desa yang diberikan hak kelolanya kepada beberapa perangkat desa selama menjadi pengabdi masyarakat.
Jika hasil panen bagus, ada harapan "mencukupi" kebutuhan keluarga yang beraneka ragam. Jika gagal panen, susah membayangkan perasaan terdalam seorang kepala rumah tangga. Dalam pikiran Bapak, jelas berputar pertanyaan-pertanyaan. Muncul berbagai kemungkinan, bagaimana memenuhi kebutuhan hidup yang kadang tidak bisa ditunda.Â
Di tengah penghasilan Bapak yang lebih banyak kurangnya, sosok Ebo' hadir. Selesai salat Subuh dan menanak nasi, Ebo' melanjutkan aktivitas sampingan. Membuat jajanan untuk dititipkan ke warung-warung sekolah dan pinggir jalan yang ramai.
Pisang goreng, kue tiram, dan tahu isi adalah jajanan andalan yang diolah Ebo'. Dari selepas Subuh hingga jam menjelang berangkat sekolah, kami terbiasa sibuk di dapur.
"Hasilnya lumayan bisa untuk tambahan uang jajan dan biaya sekolah kalian" Kata Ebo' suatu pagi. Aku dan dua kakakku tertunduk. Hingga Ebo' berusaha menebak jalan pikiran kami.
"Mengapa? Apakah anak-anak Ebo' malu?" Tanya Ebo' masih dengan senyum yang meneduhkan.
"Jangan ada kata malu untuk tetap berusaha . Jangan menyerah pada keadaan, tetap berusaha sekuat tenaga dan pikiran"