Dengan koreksi manual, sebetulnya pekerjaan guru bertambah berat. Guru harus "memelototi" satu-persatu hasil pekerjaan siswa. Memberi skor yang benar, mencoret yang salah. Kemudian memindah dan mengolah nilai siswa satu persatu pada Buku Nilai.
Apakah ada cara, teknik, atau metode yang dapat menjadikan pekerjaan guru lebih ringan, Â efisien, dan efektif? Lebih-lebih di masa pandemi Virus Corona yang menuntut guru melaksanakan pembelajaran dengan strategi luring maupun daring? Jawabannya, Ada. Manfaatkan IT semisal Google Apps.
Google Apps, Membantu Guru Inovatif dan Kreatif dalam Pembelajaran
Penulis merekomendasikan aplikasi Google Apps untuk mendukung keterlaksanaan pembelajaran dalam kondisi apapun. Mengapa Google Apps?
Asalkan guru punya perangkat komputer maupun gawai yang terkoneksi dengan internet aktif, aplikasi ini banyak membantu pekerjaan guru sebagai profesi.
Aplikasi yang ada di Google Apps mudah dijalankan (Easy Tools). Guru yang punya kemauan, mampu menjalankan aplikasi di Google Apps. Yakin, seyakin yakinnya. Banyak cara belajar aplikasi di Google Apps, bisa dengan tutorial video, bertanya pada teman, atau berkolaborasi di dunia maya dengan aplikasi video teleconverence. Inilah keunggulan Google Apps.
Dengan hanya memiliki akun Google, guru dan siswa bisa melaksanakan pembelajaran dalam kondisi apapun dan di manapun. Apakah di masa pandemi yang memaksa berbasis internet, ataukah nantinya kembali ke depan kelas, aplikasi ini tetap dibutuhkan dan sangat bermanfaat untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
Google Apps seibarat rumah. Di dalamnya banyak ruang (fitur) yang menyediakan aplikasi untuk dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Berikut fitur-fitur di Google Apps yang mendukung pembelajaran dan sudah penulis manfaatkan untuk pembelajaran dalam berbagai kondisi.
Google Classroom membantu siswa dan pengajar mengorganisir tugas, meningkatkan kolaborasi, dan menumbuhkan komunikasi yang lebih baik.(edu.google.com)