Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meniduri Bayangan

28 Juni 2016   18:26 Diperbarui: 28 Juni 2016   19:19 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : pixabay.com

jika api disembur api menjarah 

menyala raya pada ubun membuncah 

menggelegak otak penuh amarah 

memerah mata penuh gerah 

bara siang yang menyengat sangat 

badan menderas berkeringat 

menjejak aspal kaki tak dijingkat 

dirayu dengki yang memikat 

gelap malam menghantui 

Tuhan dipalingkan dijauhi 

kegelapan dirajut ke depan diikuti 

mengejar muasal panasnya hati 

warna bayangan mengikuti

menghantui siang dengan belati

menyinar malam dengan mantra sakti

berhadapan hidup atau mati

senyampang detak mati belum sampai

singkirkan belati dan mantra sakti yang dibelai

sirami bara api dengan gemericik jernih sungai

tiduri bayangan dengan raga berselimut damai

NKRI, 28 Juni 2016

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun