Diberi genggaman tongkat tahta istana
Tak masalah apakah ratu atau raja
Karena kerajaan ini disemai bibit aneka jenis
Berharap memanen tawa bukan meraung tangis
Datangmu seharusnya merangkai mawar merah menyala
Pada kursi berukir keagungan yang tak semua dapat mendudukinya
Pada meja yang disulam benang harapan dijahit tangan hasil mengais
Berharap menampak keanggunan cahaya bukan wajah bengis
Sandaran indahnya tahta istana kerajaan bukanlah hiasan semata
Meja penopang genggaman pena bukan hanya menggurat jejak hitam melata
Seharusnya amanah yang dititipkan mampu merangkai indahnya kata arkais
Berharap timbangan keadilan bergerak naik turun kanan kiri secara dinamis
Janganlah yang kiri kau beratkan dengan topeng Rahwana
Berat sebelah hanya menampak hitam di depan gerbang istana
Jika masih kau ukir meja dan tahta istana sebelah mata
Sebenarnya telah kau tancapkan mawar hitam di tahta tengkorak betina
Yang akan dikenang tak lekang sepanjang masa
NKRI, 28 Juni 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H