Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mawar Hitam di Tahta Tengkorak Betina

28 Juni 2016   03:47 Diperbarui: 1 April 2017   09:06 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : pixabay.com

Diberi genggaman tongkat tahta istana

Tak masalah apakah ratu atau raja

Karena kerajaan ini disemai bibit aneka jenis

Berharap memanen tawa bukan meraung tangis

Datangmu seharusnya merangkai mawar merah menyala

Pada kursi berukir keagungan yang tak semua dapat mendudukinya

Pada meja yang disulam benang harapan dijahit tangan hasil mengais

Berharap menampak keanggunan cahaya bukan wajah bengis

Sandaran indahnya tahta istana kerajaan bukanlah hiasan semata

Meja penopang genggaman pena bukan hanya menggurat jejak hitam melata

Seharusnya amanah yang dititipkan mampu merangkai indahnya kata arkais

Berharap timbangan keadilan bergerak naik turun kanan kiri secara dinamis

Janganlah yang kiri kau beratkan dengan topeng Rahwana

Berat sebelah hanya menampak hitam di depan gerbang istana

Jika masih kau ukir meja dan tahta istana sebelah mata

Sebenarnya telah kau tancapkan mawar hitam di tahta tengkorak betina

Yang akan dikenang tak lekang sepanjang masa

NKRI, 28 Juni 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun