Bulan setengah mata yang menampak di atas pusara kegelapan
Digulung berjuta awan disembunyikan pekat malam
Sosok ringkih yang sedang menggigit kuku-kuku menipis
Menatap jendela kamar pengap tersisir bulir-bulir hujan meniba
Gelap selimut awan menggumpal membawa lakon pilu dua insan manusia
Seiring cemeti Sang Pencipta menggelegar memecah kegelapan
Yang ringkih terkesiap berlari ke hamparan pembelai lelap
Tangannya menggerayang menangkap pengganjal penegak badan
Malam masihlah melakonkan kepiluan yang digelapkan
Yang ringkih masihlah menatap jendela tak bertirai
Pisau-pisau langit berkelabat mencari tempat ketinggian
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!