Dipaksa dijejalkan
Melakoni drama kehidupan, angan dikedepankan
Pemuda tak menyerah, meski keadaan menghimpitnya
Di sela waktu melepas bangku dan pena
Ia tak segan, berteman sepeda butut
Mengetuk pintu-pintu sekitar kampus
Dua buntalan plastik besar barang dagangan
Ditawarkannya, pada si cantik dan si tampan berpena
Sama seperti dia
Meski keuntungan tak seberapa
Cukuplah menambal kebutuhan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!