Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Malaikat Kecil Terpaku

10 April 2016   22:45 Diperbarui: 10 April 2016   22:55 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="elindasari.files.wordpress.com"][/caption]Lihat!

Matanya yang bening,

Menatap nir….

Bibirnya yang imut gemas,

Terkatup dibungkam tak berceloteh….

Dua tangannya yang lembut ringkih,

Terdiam dengan mainan mungil tergenggam erat….

Kaki-kakinya yang lemah,

Berdiri kaku tak lagi lincah bergerak riang….

 

Amarahmu!

Hardikmu!

Pelototanmu!

Cubitanmu!

Pukulanmu!

Ketidakpedulianmu!

Egomu!

Ketidakdewasaanmu!

 

Membuatnya,

Menatap nir….

Tak berceloteh….

Merasa ringkih….

Berdiri terpaku….

 

Takut dan kalut menghantui

Malaikat-malaikat kecil

Yang kau hadirkan

Pada seharusnya

Rumah adalah Surga

 

Hanya ini yang mereka harap

 

Hanya ini!

 

KASIH dan SAYANG

mu BUNDA  

 

 

Bulan Kartini, 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun