HARAPAN UNTUK GURU YANG PERLU DITELADANI
Pemikiran dan harapan Pak Sapari, penulis coba kutip dari artikel beliau yang berjudul “Guru, Buku, dan Penulisan Kreatif” (tayang di Website Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo tanggal 25 November 2015). Guru yang suka menulis memberikan dampak yang signifikan, baik bagi dirinya, siswanya, maupun masyarakat. Dampak bagi guru adalah setiap buku yang diterbitkan akan memperoleh imbalan, baik dengan sistem jual beli maupun royalty. Tidak sedikit guru yang suka menulis ketika jaya-jayanya Proyek Inpres menjadi “cukup berduit” karena bukunya dibeli oleh proyek. Buku para guru yang dibeli proyek juga dicetak dalam jumlah besar dan diedarkan ke seluruh tanah air. Maka, buku mereka akan dibaca oleh anak-anak Indonesia. Masyarakat pun turut membaca buku guru yang diedarkan di perpustakaan-perpustakaan desa.
Selain itu guru yang suka menulis akan menularkan hobinya kepada siswanya. Mereka akan membimbing siswanya sehingga siswa menjadi suka menulis seperti gurunya. Hampir bisa dipastikan di mana guru yang suka menulis mengajar di suatu sekolah, maka akan banyak muridnya yang juga gemar menulis. Karena suka menulis sudah dapat dipastikan bahwa anak-anak kita akan suka membaca. Dunia sastra akan sangat dekat dengan dunia anak-anak. Mereka akan akrab dengan nama Gerson Poyk, NH Dini, Arswendo Atmowiloto, Dwianto Setyawan, Enyd Bliton, William Shakespeare, Milton, Lord Byron, Emily Bronte, dan sebagainya.
SEMOGA
Niat penulis untuk menimba ilmu kepada Pak Sapari belum terlaksana. Beliau meninggal dunia pada tanggal 2 Desember 2015 (informasi ini penulis dapatkan dari Pak Suyitno yang juga seorang penulis kreatif dan produktif, Pengawas Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2012 bersama dengan Pak Ganif Rojikin). Mungkin beliau sakit hingga sejak Juli sampai dengan Nopember 2015 tulisan beliau tidak tayang lagi di Website Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo. Namun, tulisan-tulisan beliau sangat menginspirasi penulis dan semoga para guru demikian pula.
Selamat Jalan Pak Achmad Sapari, tulisan Bapak akan kami kenang dan tak akan lapuk oleh jaman. Semoga amal baik Pak Sapari diterima dan segala dosa diampuni oleh Allah S.W.T. Tiada niat lain artikel ini penulis buat, selain untuk mengenang dan meneladani Pak Achmad Sapari sebagai Penulis inspiratif, produktif, kreatif, mengedepankan optimisme bagi dinamika dunia pendidikan, dan pemberi solusi dalam tulisan-tulisan beliau. Sekali lagi, selayaknya para guru khususnya di Kabupaten Probolinggo meneladani apa yang telah Pak Sapari sumbangsihkan bagi dunia pendidikan, sehingga melahirkan guru-guru profesional dan penulis pemula kreatif serta produktif sesuai harapan beliau. SEMOGA
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI