Hal ini selaras dengan data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2018) yang menunjukan bahwa orang yang mengidap depresi memiliki produktivitas yang rendah.Â
Tidak hanya itu, depresi juga memberi pengaruh terhadap daya pikir dan konsentrasi seseorang yang melambat (Nurjannah, 2013). Sedangkan inovasi, yang menjadi salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa, sering kali lahir dari pikiran yang sehat secara emosional.
Selain itu, generasi muda yang sehat emosionalnya juga lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.Â
Kesehatan mental yang baik memungkinkan orang untuk menyadari potensi mereka, mengatasi tekanan kehidupan, bekerja secara produktif, dan berkontribusi pada komunitas mereka (WHO, 2013).Â
Sehingga, mereka yang memiliki kemampuan untuk mengelola stres dengan baik, memiliki ketahanan mental yang kuat, dan mampu cepat beradaptasi dengan perubahan, akan menjadi bekal yang sangat penting dalam menggapai Indonesia Emas 2045.
Selain dampak positif pada produktivitas dan kesiapan menghadapi tantangan, mendukung kesejahteraan emosional remaja juga memiliki implikasi sosial yang sangat signifikan.Â
Masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecanduan bisa menjadi beban berat bagi masyarakat.Â
Mereka tidak hanya merusak individu secara pribadi, tetapi juga memiliki dampak negatif pada keluarga, teman-teman, dan masyarakat luas.Â
Oleh karena itu, dengan fokus pada kesejahteraan emosional remaja, kita juga berinvestasi dalam pencegahan masalah sosial yang mahal dan merusak.
Tantangan Generasi Muda
Selain dengan upaya pencegahan, dalam upaya untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, kita juga perlu melakukan pemahaman terhadap tantangan-tantangan yang generasi muda alami saat ini.Â
Adapun tantangan-tantangan yang dihadapi antara lain: