Mohon tunggu...
Arrizqi Riand Awwalla
Arrizqi Riand Awwalla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa aktif di Universitas Nahdatul Ulama Surabaya, Jurusan Keperawatan dan saya akan membagikan informasi tentang kesehatan. hobi saya adalah futsal. Kepribadian saya cenderung ramah dan informatif, selalu berusaha untuk membuat interaksi menyenangkan dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspadai Penyakit Stroke di Usia Muda!

11 Oktober 2024   10:25 Diperbarui: 11 Oktober 2024   10:28 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyebab

  1. Genetik: Beberapa orang mungkin memiliki kondisi genetik yang mempengaruhi pembekuan darah, seperti faktor Leiden atau defisiensi protein C dan S.
  2. Dehidrasi: Kekurangan cairan dapat menyebabkan darah menjadi lebih kental.
  3. Penyakit Tertentu: Kondisi seperti kanker, diabetes, dan penyakit autoimun dapat meningkatkan risiko darah kental.
  4. Obesitas: Kelebihan berat badan dapat berkontribusi pada masalah pembekuan.
  5. Gaya Hidup: Kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan merokok juga dapat berpengaruh.

7. Obesitas.

Obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh, yang biasanya diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT di atas 30 dianggap obesitas. Obesitas dapat memiliki dampak serius pada kesehatan, dan berikut adalah beberapa informasi penting mengenainya:

  1. Pola Makan Tidak Sehat: Konsumsi makanan tinggi kalori, lemak jenuh, gula, dan kurangnya serat.
  2. Kurang Aktivitas Fisik: Gaya hidup sedentari dengan sedikit aktivitas fisik.
  3. Faktor Genetik: Riwayat keluarga dapat berkontribusi terhadap risiko obesitas.
  4. Kondisi Medis: Beberapa kondisi seperti hipotiroidisme dapat menyebabkan penambahan berat badan.
  5. Faktor Psikologis: Stres, depresi, atau kecemasan dapat memicu makan berlebih.

 

8. Obat-obatan (kokain, amfetamin, extasy, heroin, pil yang mengandung hormon estrogen tinggi).

Penyalahgunaan obat, terutama kokain dan methamphetamine, merupakan faktor reaksi yang kuat untuk stroke terutama pada usia muda. Begitu pil extaxy yang digunakan untuk "body building" dapat meningkatkan resiko stroke

9. Kurang Berolahraga.

Kurang berolahraga adalah masalah yang umum dan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Berikut beberapa efek buruk dari kurangnya aktivitas fisik:

Risiko Penyakit Jantung

Kurang berolahraga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, hipertensi, dan kolesterol tinggi, yang semuanya dapat berkontribusi pada serangan jantung dan stroke.

Obesitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun