mari kita beramsal-amsal sejenak,
seumpama titik nol ini adalah sebuah bidang persegi empat atau lima atau delapan atau dalam bentuk kubus; apakah engkau akan katakan bahwa titik ini adalah sebuah kotak?
seumpama titik nol ini adalah sebuah bidang datar atau lengkung atau bergelombang atau dalam bentuk bulat; apakah engkau akan katakan bahwa titik ini adalah sebuah bulatan?
seumpama titik nol ini berupa angka-angka; Â mulai dari angka satu hingga kebilangan yang tak terhingga; apakah engkau akan katakan bahwa titik ini adalah kumpulan bilangan-bilangan?
semisal saya katakan bahwa titik nol ini adalah awal, adalah akhir; apakah dengan serta merta engkau akan membandingkan dengan tiga peramsalan sebelumnya?
seumpama saya mengatakan lagi bahwa titik nol adalah jalan menuju kebaikan bagi yang paham dan jalan menuju kehancuran bagi yang tersesat; apakah itu akan jadi masalah serius bagimu?
akankah engkau permasalahkan pula jika saya menetapkan bahwa titik nol ini adalah sajak-sajak yang dituliskan oleh penyair alam kelam dari sebuah emperan jaman?
selanjutnya, apakah engkau akan permasalahkan jika saya mengatakan bahwa titik nol ini adalah sebuah kumpulan titah sembilan wali?
lalu, jika saya mengatakan bahwa titik nol ini adalah karya-karya tulis yang setara dengan karya tulis para baghawan dan pujangga abad delapan belas; apakah itu akan jadi masalah bagimu?
hm, mungkinkah engkau akan tersedak dan merasa terganggu jika saya katakan dengan ketetapan hati bahwa titik nol adalah sajak-sajak yang layak dapat penghargaan Sir Nedigate Prize?
kawan, titik nol adalah titik yang meng-nol; nol yang berputar-putar pada sebuah titik; titik yang masif jika dipandang dengan cara yang masif; titik yang ghaib jika dilihat dari sudut keghaiban
pun, titik nol adalah titik yang menembus batas; batas antara akal, naluri, batin, dan intuisi; takada jarak di antaranya; takada waktu yang mengikutinya
sebagaimana hukum alam, titik nol adalah titik yang meruang; titik yang membuka sekat-sekat; mengikat yang terurai, menyatukan kotak-kotak
bahwa, titik nol dalam kesejatiannya tak pernah bermaksud menepuk dada dan berdiri pongah di antara kekurangan-kekurangannya
bahwa titik nol dalam traktatnya tidak berada pada angka-angka atau barisan kata-kata atau wilayah peramsalan-peramsalan semata
bahwa titik nol dengan segala kefanaannya hanya mengabdi di bumi dan menghamba kepada LANGIT di titik nol
sumurserambisentul, 24 september 2020
arrie boediman la ede
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H