Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Demi Masa

16 Juni 2016   01:06 Diperbarui: 16 Juni 2016   01:09 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

( i )

(rindu pada beberapa malamku yang telah lewat semakin menghamparkan bulirbulir renjana, tak sengaja mencatatkan waktunya pada ruang yang membatu)

wahai malam-malamku, berapa lama mesti kubertahan dalam ruang hati yang mahasempit ini? sedangkan dari samping jendela jiwa pada sisi sebelah kiriku ada tangan-tangan kecil yang semakin erat menggelayutkan cintanya

( ii )

(disepengetahuanku, bahwa sedemikian banyaknya hari yang telah kulalui tanpa malam. semestinya kulupakan kisah yang sengaja dipaparkan pada kegelapan lorong-lorong waktu)

wahai nahkoda kehidupan pada perahu-perahu kertasku, masih lekangkah biduk menuju kehaluan? padahal yang paling kuketahui ada bayangbayang yang menyertakan dirinya pada setiap jejak hidup yang semakin tak berbekas

( iii )

(sesungguhnya, ingin kuteruskan perjalanan ini; namun, tembok yang baru saja terpasang dihadapanku telah menghentikan langkahku pada angka yang memang telah tak terhingga)

duh, guratan jari yang telah tertatah dalamdalam pada tapak yang pias ini, semakin tak mampu mengisahkan kepadaku tentang jarak dan arah

lalu, berkata pada malam yang diam; " wahai malam yang sedang tak bergerak, ajarkan kepadaku cara memahami cinta yang tak pernah terucapkan"

(iv)

(tak ingin berkata apa-apa, bahwa mungkin tak ada keabadian yang abadi selain keabadian itu sendiri; sebagaimana sebuah perjalanan yang tak pernah bisa tertuliskan kerana tak ada masa yang abadi, mungkin)

pada ketidakabadian, dimanakah kaki dan jiwa ini mesti kuletakkan? sedangkan paruh waktuku lebih sering kosong di ruang kosong

demi masa, "sesungguhnya diri ini sedang belajar membaca!"

â–  sumur serambi sentul, 16/06/2016â– 

■ ©2016-arrie boediman la ede ■

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun