engkau mungkin benar bahwa semua ada batasnya, termasuk menelusuri lorong panjang yang nyaris tak berujung ini
tak ingin kubantah atau sekadar mendebat pernyataanmu; kerana, tak ingin sekalipun kulukai perjalanan hari yang belum usai ini
sebab, dengan segala keterbatasanku bahwa sesuatu yang paling kupahami tentang hidup ini adalah sebaik-baiknya kata, sebaik-baiknya perbuatan
begitulah caraku yang paling sederhana dalam menyikapi hidup yang sedang berjalan pada porosnya, salahkah?
: "wahai matahati yang bersemayam dalam jiwa yang sunyi, sejak kapan engkau berdiri tegak disamping kiriku sembari memandangiku dalam hirukpikuknya kehidupan?"
sumur serambi sentul, 02/11/2015
©2015-arrie boediman la ede
---------------------------------------------------
"jika sempat silahkan mampir sejenak di sajak "Renjana"
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H