Mohon tunggu...
Array Anarcho
Array Anarcho Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Budak korporat yang lagi berjuang hidup dari remah-remah kemegahan dunia. Sekarang ini lagi dan terus belajar menulis. “Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. – Imam Al-Ghazali.

Selanjutnya

Tutup

Medan

Pungli dan Rusaknya Citra Pariwisata di Sumut

2 Mei 2024   21:13 Diperbarui: 2 Mei 2024   21:21 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada umumnya, pelancong yang pernah ke Puncak 2000 merasa kecewa. 

Sebab, hampir di tiap titik ada pengutipan. 

Belum lagi harus bayar jika ingin berfoto di sekitar lokasi. 

Banyak pengutipan yang akhirnya membuat pengunjung enggan untuk datang lagi kesana. 

Mereka kapok, karena niat awal ingin refreshing, justru berakhir stres lantaran biaya yang sangat tinggi. 

Bukan cuma Puncak 2000 saja yang bermasalah. 

Beberapa waktu lalu, viral juga pungli di kawasan Sidebuk-debuk, Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.

Bahkan, pungli di Sidebuk-debuk berulangkali terjadi, hingga berujung pada kasus penganiayaan terhadap wisatawan. 

Kasusnya pun sempat diproses polisi, dan kemudian pihak terkait mengamankan pelakunya. 

Lepas dari Sidebuk-debuk, masalah yang hampir sama juga terjadi di Bukit Sibea-bea, Kabupaten Samosir. 

Masyarakat yang tadinya ingin berwisata rohani melihat patung Yesus justru kecewa, karena banyaknya pengutipan yang dilakukan sejumlah oknum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun