Mohon tunggu...
Annisa Zahra Arrasya
Annisa Zahra Arrasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Khusus, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta

Our ability to achieve happiness and success depends on the strength of our wings. - Catherine Pulsifer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Beberapa Anak Berbakat Mengalami Underachievement di Indonesia?

22 Desember 2023   21:20 Diperbarui: 23 Desember 2023   00:39 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam masyarakat kita yang semakin maju, kita sering mendengar tentang anak-anak berbakat yang menunjukkan potensi luar biasa mereka di berbagai bidang. Namun, ironisnya, ada sejumlah anak berbakat di Indonesia yang mengalami underachievement, tidak mencapai potensi maksimal mereka. 

Underachievement, sebagai keadaan di mana anak tidak mencapai prestasi sejalan dengan kemampuan dan potensinya, sering kali menghambat pertumbuhan mereka. Apa yang menyebabkan anak-anak berbakat ini mengalami underachievement? Artikel ini akan membahas beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada kasus underachievement anak berbakat di Indonesia.

Kurangnya Pengakuan dan Dukungan

Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, hanya sebagian kecil anak berbakat yang mendapatkan program akselerasi atau stimulasi sesuai dengan kebutuhan mereka. Kurangnya dukungan ini dapat menghambat perkembangan potensi mereka dan menyebabkan underachievement.

Tantangan dalam Sistem Pendidikan

Penelitian dari Asosiasi Pendidikan Indonesia menunjukkan bahwa ada ketidaksesuaian antara kurikulum sekolah dan kebutuhan anak berbakat. Hampir 70% dari anak berbakat mengindikasikan bahwa mereka tidak merasa terlibat dalam pembelajaran yang menantang di kelas. Inilah yang menjadi tantangan utama dalam memastikan potensi anak berbakat benar-benar berkembang, namun, kurangnya keterlibatan ini dapat menyebabkan underachievement.

Pentingnya Program Khusus

Menurut laporan UNESCO, sekitar 40% anak berbakat di Indonesia tidak dapat mengakses program khusus atau pembelajaran akselerasi. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan mereka, sehingga meningkatkan risiko underachievement.

Tekanan Sosial dan Kultural

Survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa 50% anak berbakat mengalami tekanan dari lingkungan sosial dan keluarga untuk mengikuti arah karier atau minat tertentu. Tekanan ini dapat membuat mereka ragu untuk mengeksplorasi potensi mereka sendiri, memperbesar risiko terjadinya underachievement.

Dampak Underachievement

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun