Dalam masyarakat kita yang semakin maju, kita sering mendengar tentang anak-anak berbakat yang menunjukkan potensi luar biasa mereka di berbagai bidang. Namun, ironisnya, ada sejumlah anak berbakat di Indonesia yang mengalami underachievement, tidak mencapai potensi maksimal mereka.Â
Underachievement, sebagai keadaan di mana anak tidak mencapai prestasi sejalan dengan kemampuan dan potensinya, sering kali menghambat pertumbuhan mereka. Apa yang menyebabkan anak-anak berbakat ini mengalami underachievement? Artikel ini akan membahas beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada kasus underachievement anak berbakat di Indonesia.
Kurangnya Pengakuan dan Dukungan
Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, hanya sebagian kecil anak berbakat yang mendapatkan program akselerasi atau stimulasi sesuai dengan kebutuhan mereka. Kurangnya dukungan ini dapat menghambat perkembangan potensi mereka dan menyebabkan underachievement.
Tantangan dalam Sistem Pendidikan
Penelitian dari Asosiasi Pendidikan Indonesia menunjukkan bahwa ada ketidaksesuaian antara kurikulum sekolah dan kebutuhan anak berbakat. Hampir 70% dari anak berbakat mengindikasikan bahwa mereka tidak merasa terlibat dalam pembelajaran yang menantang di kelas. Inilah yang menjadi tantangan utama dalam memastikan potensi anak berbakat benar-benar berkembang, namun, kurangnya keterlibatan ini dapat menyebabkan underachievement.
Pentingnya Program Khusus
Menurut laporan UNESCO, sekitar 40% anak berbakat di Indonesia tidak dapat mengakses program khusus atau pembelajaran akselerasi. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan mereka, sehingga meningkatkan risiko underachievement.
Tekanan Sosial dan Kultural
Survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa 50% anak berbakat mengalami tekanan dari lingkungan sosial dan keluarga untuk mengikuti arah karier atau minat tertentu. Tekanan ini dapat membuat mereka ragu untuk mengeksplorasi potensi mereka sendiri, memperbesar risiko terjadinya underachievement.
Dampak Underachievement
Underachievement pada anak berbakat dapat menghasilkan dampak yang signifikan, termasuk rendahnya motivasi, pengalaman kegagalan, dan ketidaksesuaian antara prestasi dan potensi sejati. Jika tidak ditangani dengan tepat, underachievement dapat menjadi penghalang dalam perkembangan penuh potensi anak-anak berbakat.
Underachievement pada anak berbakat bukanlah suatu kebetulan, melainkan hasil dari sejumlah faktor kompleks. Untuk memastikan bahwa setiap anak berbakat dapat mencapai potensi maksimal mereka, diperlukan dukungan dan perhatian lebih dari semua pihak terkait, termasuk pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat.Â
Kita perlu bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, menantang, dan mendukung untuk semua anak berbakat di Indonesia, sehingga kita dapat melihat kemajuan luar biasa dari generasi penerus kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H