Mohon tunggu...
Arra Yusuf
Arra Yusuf Mohon Tunggu... Freelancer - Arra Itsna Yusuf suka jalan-jalan dan nulis suka-suka

Setidaknya, dengan menulis, "Aku menghadirkan diri, meski kau anggap aku mati" (Arra Yusuf)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mendamba Haji di Usia Muda

10 Oktober 2020   11:30 Diperbarui: 10 Oktober 2020   11:30 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Naik haji, barangkali bukan prioritas bagi anak-anak muda. Namun, menunaikan rukun Islam kelima tersebut tetap saja menjadi impian terbesar bagi seluruh umat Islam, bukan?


Bagi generasi milenial sendiri, bisa saja naik haji memang menjadi impian nomor sekian-sekian dibandingkan impian jalan-jalan ke tempat lainnya. Alasan lain, biasanya karena sulit mempersiapkan diri secara finansial.


Awalnya, saya juga berpikir, "Untuk apa, sih, masih muda kok naik haji? Mau menyombongkan gelar atau apa?"


Pikiran itu seiring waktu berubah menjadi, "mending nabung buat jalan-jalan ke tempat lain saja daripada haji atau umroh!"


 Waktu berjalan lagi, pikiran saya berubah lagi, "nanti saja kalau sudah mantap berhijrah baru nabung buat berhaji."


Begitu terus sampai akhirnya usia kian bertambah, tidak ada yang terealisasi satu pun karena pikiran berubah-ubah dan niat yang tak sungguh-sungguh.


Jika Tidak Diniatkan Sekarang, Kapan lagi?


20201007-120509-0000-5f8136438ede486a1851d942.png
20201007-120509-0000-5f8136438ede486a1851d942.png
Beberapa bulan lalu, tiba-tiba orangtua saya minta diurus pemberkasan pendaftaran haji. Saya  terkejut, karena ternyata kedua orangtua saya selama ini sudah mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk bekal mendaftar haji.


Karena orangtua tidak begitu paham bagaimana proses pemberkasan dan cara mendaftar haji, sementara dana awal sudah siap, jadi mau tidak mau, saya  harus mencari tahu, mengurus semua pemberkasan dan mengantar kedua orangtua ke Kemenag setempat. Alhamdulillah, proses pendaftaran dan pembuatan tabungan haji lancar jaya tanpa hambatan.


Hikmah dari kejadian ini, hati saya jadi tergelitik, "ternyata kalau diniatkan, pasti bisa, ya. Orangtua saya yang kelihatan tidak mampu dan tidak paham, akhirnya bisa mewujudkan. Lha saya yang masih muda, masih punya banyak stok tenaga dan pikiran, kok, ya, banyak sekali pertimbangan? Bukankah jika ada niat insya Allah akan dibukakan banyak jalan? Apalagi di era kemajuan teknologi informasi seperti sekarang ini."

Sekali Lagi, Mewujudkan Haji Muda, Mungkinkah?

img-20201010-111605-5f8138dad541df40725ac413.jpg
img-20201010-111605-5f8138dad541df40725ac413.jpg


"Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW  bersabda, "Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga" (HR al-Bukhari dan Muslim).


Memang dalam poin rukun Islam, narasinya adalah 'naik haji bila mampu'. Banyak yang mengartikan "bila mampu" di sini bila kaya raya. Padahal sudah banyak bukti bahwa masyarakat yang notabene bukan orang kaya juga bisa mewujudkan impian berhaji ke tanah suci. Kuncinya niat, ikhlas lillaahi ta'ala, disiplin menabung dan karunia Ilahi (karena kesempatan juga merupakan rezeki dari Tuhan).


Akhirnya, saya pun mulai mencari informasi seputar keutamaan dan keistimewaan ibadah haji selagi muda. Selain itu, sekalian mencari informasi seputar kemudahan membuka tabungan haji. Saat berselancar di internet, saya menemukan informasi Tabungan Haji Danamon Syariah untuk mewujudkan cita-cita Haji Muda.


Yang Penting Perencanaan Keuangan


Melalui tayangan Webinar bertajuk  "Waktunya Milenial Wujudkan Niat Pergi Haji Selagi Muda" kerjasama Danamon Syariah dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI, saya merasa mendapat pencerahan seputar berbagai keuntungan mendaftar haji selagi muda .


Webinar  "Waktunya Milenial Wujudkan Niat Pergi Haji Selagi Muda"

Harry Hykmanto selaku Direktur syariah Bank Danamon,  menuturkan, yang menjadi poin penting dari program haji muda adalah perencanaan keuangan. Untuk anak-anak usia sekolah, misalnya bisa mulai menyisihkan sebagian uang jajan dan belajar mengatur keuangan. Apalagi di masa pandemi seperti ini, kata Harry seharusnya pengeluaran sehari-hari bisa lebih hemat karena masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja.

Generasi Milenial Calon Jamaah Haji Mulai Banyak


Sementara itu, Narasumber kedua, Ahmad Iskandar Zulkarnain, anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia menyatakan sepanjang 2019, pertumbuhan pendaftar haji dari kalangan anak muda meningkat sebanyak 42 persen. Hal ini diakui Iskandar karena tahun 2019 BPKH RI gencar melakukan kampanye MINA (Mari Tunaikan Haji Selagi Muda) ke kampus-kampus (MINA goes to campus) juga lomba vlog . Tanpa diduga, kampanye 'Ayo Haji Muda' ini ternyata mendapat respons positif dari para anak muda.  

Lantaran masa tunggu haji  di Indonesia rata-rata kurang lebih 20 tahun, anak-anak muda ini, kata Iskandar kemudian mulai tergerak untuk membuka tabungan haji sejak dini agar saat mendapat giliran keberangkatan nanti  masih dalam kondisi (usia) yang pas dan kondisi fisik yang fit. Misalnya, jika kita mulai meniatkan daftar haji di usia 20-an tahun, selama masa tunggu sambil menabung, di usia 40-an kita sudah bisa berangkat ke sana

Tangkapan layar dari website https://www.danamon.co.id/id/Personal/SyariahPersonal/TabunganSyariah/Tabungan-Haji/Tabungan-Rencana-Haji-iB
Tangkapan layar dari website https://www.danamon.co.id/id/Personal/SyariahPersonal/TabunganSyariah/Tabungan-Haji/Tabungan-Rencana-Haji-iB
.


Selain itu, Danamon Syariah sebagai salah satu dari 32 bank penerima setoran haji  dan dan telah terhubung secara online dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) milik Kementerian Agama Republik Indonesia juga memberi kemudahan kepada calon nasabah yang ingin membuka tabungan haji dengan minimal setoran 300 ribu rupiah. Bisa dengan langsung datang ke salah satu dari 424 cabang Bank Danamon di seluruh Indonesia, bisa juga dengan  membuka rekening digital.


 Sebagai informasi, BPKH menetapkan setoran awal biaya pendaftaran Porsi ibadah haji ke Kemenag sebesar 25 juta rupiah. Namun jika kita belum ada dan sebanyak itu, baru berniat membuka tabungan rencana haji iB saja, Bank Danamon Syariah  menyediakan pilihan membuka tabungan haji dengan setoran minimal 300 ribu-5 juta perbulan.  Fitur lainnya juga disediakan untuk memudahkan nasabah, di antaranya gratis biaya administrasi bulanan, gratis biaya tarik tunai ATM melalui jaringan Master Card elektronik di Arab Saudi, serta kepastian mendapat nomor porsi haji.

Dengan adanya program ini diharapkan anak-anak muda semakin tergugah untuk beribadah haji minimal dengan sedikit demi sedikit mengumpulkan uang untuk membuka tabungan haji. Kembali lagi seperti yang diungkapkan Harry Hykmanto, direktur syariah Bank Danamon, kuncinya ada di perencanaan keuangan.


Berapa pun gaji kita sekarang, kecil atau besar, jika tidak diatur dan dialokasikan peruntukannya, maka uang akan habis begitu saja.  Tetapi jika kita mulai belajar mengaturnya, insya Allah ada dana yang sebagian bisa dialokasikan untuk tabungan haji. Yuk, niatkan, yuk realisasikan, semoga beberapa tahun lagi, kita bisa berjumpa di Tanah Suci. Amin.


Arra Yusuf, 

Banten, 10 Oktober 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun