Mohon tunggu...
Arra Yusuf
Arra Yusuf Mohon Tunggu... Freelancer - Arra Itsna Yusuf suka jalan-jalan dan nulis suka-suka

Setidaknya, dengan menulis, "Aku menghadirkan diri, meski kau anggap aku mati" (Arra Yusuf)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jalan-jalan Asyik Susuri Kota Tua Jakarta: Dari Kali Besar hingga Pelabuhan Sunda Kelapa

21 September 2018   00:08 Diperbarui: 4 Januari 2023   08:49 1237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asli. Jalan kaki tengah hari pada musim kemarau menyusuri Kota Tua Jakarta memang bukan pilihan bagus. Namun, asyik juga ternyata karena banyak yang bisa dilihat. Yang penting, jangan lupa bawa payung dan air minum, ya...

"Jalan Kaki? Niat Banget!"

Ya itung-itung menghemat, sih, hehehe.

"Kan ada delman dari Kota Tua?"

Aduh, jujur saja saya tak tega naik delman. Apalagi lihat kuda-kuda delman yang tampak kehausan sampai-sampai ada yang berbusa mulutnya (normal nggak sih itu?) 

Duh, Pak Kusir yang sedang bekerja mengendarai kuda, yang terhormat, maaf itu saya titip kalau bisa kudanya dirawat yang baik, dikasih makan dan minum dengan baik, ya... apalagi kerjanya dia kan dipecut-pecut suruh jalan/lari gitu? Juga berdiri sepanjang hari sepanjang malam? (mungkin).

Lagian hari gini nilai rupiah lagi merosot, kan Bro, Sist, jadi kudu irit-irit, sebisa mungkin... Iya iya iya iya. Iyain aja dulu.

Iya nggak jalan kaki dari tempat asal juga sih. Dari Bekasi dan Depok kita naik kereta ke Stasiun Jakarta Kota dulu. Lalu janji bertemu di Taman Fatahillah, jalan kaki saja dari stasiun, tak jauh.

Merasa amat sangat sungguh terlalu ramai di Taman Fatahillah, kami pun lanjut jalan kaki ke tiga tempat berikutnya.

One Day Trip Kota Tua Jakarta? Emang Ada Apaan?

Taman Fatahillah (dokpri)
Taman Fatahillah (dokpri)
Banyak (seharusnya) yang bisa dilihat.

Saya dan dua teman saya memang sudah berencana melakukan One Day Trip menyusuri sebagian kawasan Kota Tua Jakarta saat tanggal merah 1 Muharram kemarin (11/9/2018). Libur kerja dan ngajar sehari lumayan ye kaaan? Kenyataannya sih nggak ODT banget karena hanya sampai waktu Ashar.

Selepas bercengkarama dengan keramaian di Taman Fatahillah, kami bertiga jalan kaki ke Kali Besar Kota Tua dilanjutkan jalan kaki lagi ke Jembatan Intan hingga akhirnya naik taksi online ke Pelabuhan Sunda Kelapa. Cari rutenya tak susah kok. Ada beberapa petunjuk jalan atau pakai saja Google maps-mu.

Nah, selama jalan kaki jangan lupa tengok kiri kanan agar tahu sisi lain kehidupan ibu kota juga. Pasti hati Bro Sist akan penuh menampung cerita nantinya.  

Eniwei dari Jembatan Intan ke 'Harbor docks' Pelabuhan Sunda Kelapa cuma dikenai tarif 15 ribu, dibagi 3 orang lumayan, lah, ya, apalagi hari itu jalanan Jakarta sedang lengang. Hakiki sekali pokoknya, makanya nyaman-nyaman saja naik taksi online, mengingat... ya.. kalau jalan kaki... kejauhan, atuh.

Niatnya, kepingin sunset-an di Pelabuhan Sunda Kelapa, tapi kami datangnya terlalu awal sekitar jam 2 siang. Jadinya ya lagi terik-teriknya banget di atas ubun-ubun.

So, kalau memang Bro Sist ada niat ke sana, lebih baik datang pas sore hari, karena panoramanya kukira akan lebih memesona. 

Soalnya datang di siang bolong begitu, angin laut akan berhembus kencang membawa serta rindunya... lah lah lah.... maksudnya membawa serta campuran pasir dan debu jadi satu menampar-nampar wajah kita di Pelabuhan.

Kali Besar Kota Tua yang Mempesona? Yakin?

Kali Besar Kota Tua (dokpri)
Kali Besar Kota Tua (dokpri)
Sesungguhnya Kali Besar Kota Tua itu emang lagi cantik banget sekarang. Selfie dan wefie-able banget. Meskipun sudah dibuka sejak 6 Juli 2018, ada beberapa area yang belum boleh dimasuki pengunjung salah satunya dermaga terapungnya.

Melihat Kali Besar zaman now, saya malah jadi ingat Venetia di Spanyol atau yang pernah jadi tempat syuting drakor Boys Before Flowers, The Venetian in Macao, ya... (lalu sambil nyanyi lagu T-Max, "Almost Paradise achimboda deo nunbusin

Nal hyanghan neoui sarangi onsesang da gajindeutae...)

Kali Besar Kota Tua (dokpri)
Kali Besar Kota Tua (dokpri)
Sayangnya belum banyak pohon berdaun rindang di sepanjang pedestriannya, pohon-pohonnya masih dalam masa pertumbuhan, kurasa. Semoga nanti kalau ke sana lagi sudah lebih teduh.

Kali Besar Kota Tua (dokpri)
Kali Besar Kota Tua (dokpri)
Di sana, jam-jam tengah hari juga jarang ada wisatawan. Tak seheboh di Taman Fatahillah.

Ada patung-patung lucu yang awalnya kukira manusia betulan. Ada patung yang (ceritanya) lagi ngecat, ada yang lagi nyapu juga.  Oh ya, air kalinya juga sudah lumayan bersih. Jadi memang tempat asique banget buat foto.

patung 'bekerja' (dokpri)
patung 'bekerja' (dokpri)
"Jembatan yang Tersisa"

Jembatan Intan (dokpri)
Jembatan Intan (dokpri)
Tak lengkap rasanya jika jalan kaki menyusuri kota tua Jakarta tak ke Jembatan Intan yang dijuluki "Jembatan Pasar Ayam" atau disebut juga "Jembatan yang Tersisa". Sayangnya, beberapa bagian jembatan ini juga sudah rapuh. Benar-benar jembatan tua yang tersisa jadinya, ya..

Jembatan Intan (dokpri)
Jembatan Intan (dokpri)
Saat itu kami juga mengira lokwis ini tak dibuka lagi. Saking penasarannya, kami sempat ngintip- ngintip dari balik pagar, eh ternyata ada bapak penjaga buka pagar. "Buka," katanya. Kami pun membayar 7000 rupiah untuk tiga orang, baru bisa masuk.

Jembatan Intan (dokpri)
Jembatan Intan (dokpri)
Papan Informasi Jembatan Intan
Papan Informasi Jembatan Intan
Ke Pelabuhan Sunda Kelapa? Ngapain?

Pelabuhan Sunda Kelapa (dokpri)
Pelabuhan Sunda Kelapa (dokpri)
Niatnya sih ingin berlayar ke samudera cintaNya, tsaaah...  tapi yo nggak bisa pastinya. Waktu itu kami malah ditawari bapak-bapak nelayan untuk keliling pelabuhan naik sampan. 

Tapi kami tolak dengan halus saja. "Maaf, Pak, tapi ketika isi domfet memang lagi ngajak gelut, kami cuma bisa siul-siul cantiq aja dulu. Padahal aslinya mah karena takut..."

Pinisi (dokpri)
Pinisi (dokpri)
Yang pasti jawabannya sih karena kami ingin tahu "rupa asli" Pelabuhan bersejarah tersebut. Juga ingin foto-foto, dong, untuk mengabadikan ketidakabadian (plak!) terus di-post deh di Instagram kayak orang-orang. Ngoahahaha...

Foto depan kontainer ternyata bisa aestetik juga (dokpri)
Foto depan kontainer ternyata bisa aestetik juga (dokpri)
Kapal-kapal dagang yang terbuat dari kayu (kapal pinisi), sampan, tumpukan kontainer, truk-truk, bahan bangunan beserta debu dan pasir terbawa angin menyambut kami setibanya di sana.  

Oh ya, bayar 10 ribu kalau Bro and Sist ke sini bawa kendaraan. Jikalau mau naik sampan keliling pelabuhan bisa bayar kurang lebih 5000 hingga 10 ribu rupiah perorang.

terik (dokpri)
terik (dokpri)
Sama seperti di Kali Besar dan Jembatan Intan, tak banyak turis (baik domestik dan mancanegara) yang tengah plesir di sini. Tengah hari bolong, gitu, gaes... yak kayaknya salah waktu, sih, kite... 

Jadi cuma terlihat beberapa anak muda (nampaknya mereka komunitas fotografer) juga turis asing yang sedang dipandu oleh tour guide mengenal sejarah pelabuhan sebagai lokasi penting yang menjadi pusat perdagangan di Asia pada zamannya.

Apalagi sampai saat ini pelabuhan masih aktif sebagai tempat bersandar bagi kapal-kapal dagang, masih aktif sampai saat ini, lho.. sejak zaman kerajaan Padjajaran.

debunya nggak nahan (dokpri)
debunya nggak nahan (dokpri)
Kapal-kapal yang bersandar boleh nampak tua seolah tak terpakai, nyatanya masih beroperasi, kok. Kata bapak-bapak Anak Buah Kapal yang sempat saya tanyai, kapal-kapalnya masih laik jalan kok (walaupun penuh tambalan sana sini) dan biasa berlayar jauh ke luar pulau untuk aktivitas perdagangan. wiih... Terus kan ujug-ujug kita ditawarin, "Mau ikut dek, ke Kalimantan?"

Aduh, bapaknya mah suka becanda, kan?  maaf Pak, saya bukan barang dagangan atau stok barang awetan yang bisa dibawa pulang pergi ke luar pulau.

Oke skip! Puas panas-panasan di Pelabuhan Sunda Kelapa, kami pun putuskan pulang. Rupanya lelah sekali kaki ini berjalan!

"Nyesel? tengah hari bolong jalan kaki susuri Kota Tua Jakarta?"

Oh nggak dong... seru malah. Lain kali mungkin kami akan sambangi lagi tempat-tempat asique lainnya di sudut-sudut ibukota. Untuk sekarang, cukup sekian dan terima gaji... tring!

Bekasi, 20/9/2018
Arra Itsna Yusuf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun