Asli. Jalan kaki tengah hari pada musim kemarau menyusuri Kota Tua Jakarta memang bukan pilihan bagus. Namun, asyik juga ternyata karena banyak yang bisa dilihat. Yang penting, jangan lupa bawa payung dan air minum, ya...
"Jalan Kaki? Niat Banget!"
Ya itung-itung menghemat, sih, hehehe.
"Kan ada delman dari Kota Tua?"
Aduh, jujur saja saya tak tega naik delman. Apalagi lihat kuda-kuda delman yang tampak kehausan sampai-sampai ada yang berbusa mulutnya (normal nggak sih itu?)Â
Duh, Pak Kusir yang sedang bekerja mengendarai kuda, yang terhormat, maaf itu saya titip kalau bisa kudanya dirawat yang baik, dikasih makan dan minum dengan baik, ya... apalagi kerjanya dia kan dipecut-pecut suruh jalan/lari gitu? Juga berdiri sepanjang hari sepanjang malam? (mungkin).
Lagian hari gini nilai rupiah lagi merosot, kan Bro, Sist, jadi kudu irit-irit, sebisa mungkin... Iya iya iya iya. Iyain aja dulu.
Iya nggak jalan kaki dari tempat asal juga sih. Dari Bekasi dan Depok kita naik kereta ke Stasiun Jakarta Kota dulu. Lalu janji bertemu di Taman Fatahillah, jalan kaki saja dari stasiun, tak jauh.
Merasa amat sangat sungguh terlalu ramai di Taman Fatahillah, kami pun lanjut jalan kaki ke tiga tempat berikutnya.
One Day Trip Kota Tua Jakarta? Emang Ada Apaan?
![Taman Fatahillah (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/20/img-20180911-103014-5ba3cbee43322f276e147fd4.jpg?t=o&v=770)
Saya dan dua teman saya memang sudah berencana melakukan One Day Trip menyusuri sebagian kawasan Kota Tua Jakarta saat tanggal merah 1 Muharram kemarin (11/9/2018). Libur kerja dan ngajar sehari lumayan ye kaaan? Kenyataannya sih nggak ODT banget karena hanya sampai waktu Ashar.
Selepas bercengkarama dengan keramaian di Taman Fatahillah, kami bertiga jalan kaki ke Kali Besar Kota Tua dilanjutkan jalan kaki lagi ke Jembatan Intan hingga akhirnya naik taksi online ke Pelabuhan Sunda Kelapa. Cari rutenya tak susah kok. Ada beberapa petunjuk jalan atau pakai saja Google maps-mu.
Nah, selama jalan kaki jangan lupa tengok kiri kanan agar tahu sisi lain kehidupan ibu kota juga. Pasti hati Bro Sist akan penuh menampung cerita nantinya. Â
Eniwei dari Jembatan Intan ke 'Harbor docks' Pelabuhan Sunda Kelapa cuma dikenai tarif 15 ribu, dibagi 3 orang lumayan, lah, ya, apalagi hari itu jalanan Jakarta sedang lengang. Hakiki sekali pokoknya, makanya nyaman-nyaman saja naik taksi online, mengingat... ya.. kalau jalan kaki... kejauhan, atuh.
Niatnya, kepingin sunset-an di Pelabuhan Sunda Kelapa, tapi kami datangnya terlalu awal sekitar jam 2 siang. Jadinya ya lagi terik-teriknya banget di atas ubun-ubun.
So, kalau memang Bro Sist ada niat ke sana, lebih baik datang pas sore hari, karena panoramanya kukira akan lebih memesona.Â
Soalnya datang di siang bolong begitu, angin laut akan berhembus kencang membawa serta rindunya... lah lah lah.... maksudnya membawa serta campuran pasir dan debu jadi satu menampar-nampar wajah kita di Pelabuhan.
Kali Besar Kota Tua yang Mempesona? Yakin?
![Kali Besar Kota Tua (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/20/img-20180920-wa0025-5ba3d1b4677ffb2fd705dee6.jpg?t=o&v=770)
Melihat Kali Besar zaman now, saya malah jadi ingat Venetia di Spanyol atau yang pernah jadi tempat syuting drakor Boys Before Flowers, The Venetian in Macao, ya... (lalu sambil nyanyi lagu T-Max, "Almost Paradise achimboda deo nunbusin
Nal hyanghan neoui sarangi onsesang da gajindeutae...)
![Kali Besar Kota Tua (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/20/img-20180920-wa0023-5ba3d1bf6ddcae4f03127dc4.jpg?t=o&v=770)
![Kali Besar Kota Tua (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/20/img-20180920-wa0022-5ba3ce6ebde5756dd7313542.jpg?t=o&v=770)
Ada patung-patung lucu yang awalnya kukira manusia betulan. Ada patung yang (ceritanya) lagi ngecat, ada yang lagi nyapu juga. Â Oh ya, air kalinya juga sudah lumayan bersih. Jadi memang tempat asique banget buat foto.
![patung 'bekerja' (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/21/img-20180920-wa0024-5ba3d25f677ffb2faa60d6f8.jpg?t=o&v=770)
![Jembatan Intan (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/21/img-20180920-wa0028-5ba3d270c112fe1fc727b0b5.jpg?t=o&v=770)
![Jembatan Intan (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/21/img-20180920-wa0029-5ba3d2a2c112fe20730780c3.jpg?t=o&v=770)
![Jembatan Intan (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/21/img-20180920-wa0026-5ba3d2cec112fe63dd0606a9.jpg?t=o&v=770)
![Papan Informasi Jembatan Intan](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/21/img-20180920-wa0027-5ba3d314c112fe1b510c1fb5.jpg?t=o&v=770)
![Pelabuhan Sunda Kelapa (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/21/img-20180920-wa0035-5ba3d35fc112fe75745d9088.jpg?t=o&v=770)
Tapi kami tolak dengan halus saja. "Maaf, Pak, tapi ketika isi domfet memang lagi ngajak gelut, kami cuma bisa siul-siul cantiq aja dulu. Padahal aslinya mah karena takut..."
![Pinisi (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/21/img-20180920-wa0033-5ba3d33712ae94074f789d85.jpg?t=o&v=770)
![Foto depan kontainer ternyata bisa aestetik juga (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/20/img-20180920-wa0034-5ba3d025bde5750a527f3cd6.jpg?t=o&v=770)
Oh ya, bayar 10 ribu kalau Bro and Sist ke sini bawa kendaraan. Jikalau mau naik sampan keliling pelabuhan bisa bayar kurang lebih 5000 hingga 10 ribu rupiah perorang.
![terik (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/21/img-20180920-wa0032-5ba3d3fac112fe20730780c5.jpg?t=o&v=770)
Jadi cuma terlihat beberapa anak muda (nampaknya mereka komunitas fotografer) juga turis asing yang sedang dipandu oleh tour guide mengenal sejarah pelabuhan sebagai lokasi penting yang menjadi pusat perdagangan di Asia pada zamannya.
Apalagi sampai saat ini pelabuhan masih aktif sebagai tempat bersandar bagi kapal-kapal dagang, masih aktif sampai saat ini, lho.. sejak zaman kerajaan Padjajaran.
![debunya nggak nahan (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/21/img-20180920-wa0031-5ba3d40c43322f6ea66cfba6.jpg?t=o&v=770)
Aduh, bapaknya mah suka becanda, kan? Â maaf Pak, saya bukan barang dagangan atau stok barang awetan yang bisa dibawa pulang pergi ke luar pulau.
Oke skip! Puas panas-panasan di Pelabuhan Sunda Kelapa, kami pun putuskan pulang. Rupanya lelah sekali kaki ini berjalan!
"Nyesel? tengah hari bolong jalan kaki susuri Kota Tua Jakarta?"
Oh nggak dong... seru malah. Lain kali mungkin kami akan sambangi lagi tempat-tempat asique lainnya di sudut-sudut ibukota. Untuk sekarang, cukup sekian dan terima gaji... tring!
Bekasi, 20/9/2018
Arra Itsna Yusuf
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI