Mula terlahir
Menyeksamai wajah-wajah
Kami tertawa
tralala-llili
mengurai airmata tanpa sesat
Tengah bertumbuh
mengayomi masing-masing pribadi
Kami terpaksa wara-wiri
Berlari dari satu ke satu dan satu lagi
Kala mengerti
Betapa jejak lahir kami
Bahkan tak bisa dibaui
Kami tak kenal ibu kami
Yang datang di akhir hari
membawa segudang prestasi
membuka luka lama
Perih tak terperi
Kami tak bertanya kemana saja?
Denyar bola mata mengisyaratkan
sepenuh hati meminta jawaban
Atas prahara di akhir hari
Saat kami baru benar-benar mengerti
Kami tak kenal ibu kami
III
Ayat-ayat peradaban
Di sini
Kami dicekoki
Semacam intuisi
Lewat sebait puisi
Lara pun terobati
Di sini
Kami disuapi
Semangkuk jampi-jampi
Menggeletarkan ruang-ruang hampa dalam diri
Di sini
Kami disuguhi
Senarai kesenjangan
di balik jubah hitam
melenakan