Pengertian dan Identifikasi Plagiarisme?
Kata plagiarisme berasal dari kata Latin plagiarius yang berarti merampok, membajak. Plagiarisme merupakan tindakan pencurian atau kebohongan intelektual. Plagiarii menurut epik adalah perompak yang suka mencuri atau menculik anak. Jadi bila kita melakukan plagiarisme kita dapat dianggap mencuri otak anak. Namun, karena kita juga mengatakan bahwa itu adalah otak kita, maka sekaligus kita juga berbohong. Jadi orang yang melakukan plagiarisme adalah pembajak dan sekaligus pembohong; karenanya istilah yang eufimistik seperti academic misconduct untuk menyatakan plagiarisme adalah sesuatu yang terlalu lunak atau terlalu manis (Sastroasmoro, 2007).
Menurut Silalahi dkk (2024) plagiat adalah mencuri atau menggunakan ide, karya orang lain dengan tidak mencantumkan sumber asli dari karya, ide pemilik yang diakui sebagai hasil karyanya sendiri. Tindakan ini dikategorikan sebagai pelanggaran dan merupakan perbuatan yang dilarang dalam dunia pendidikan. Sesuai fakta yang terjadi akhir-akhir ini bahwa tindakan plagiat lebih banyak melibatkan kalangan perguruan tinggi.
Identifikasi plagiarisme dilakukan untuk memastikan keaslian karya akademik. Beberapa metode untuk mengidentifikasi plagiarisme meliputi:
1. Menggunakan Alat Pendeteksi Plagiarisme:
Alat seperti Turnitin, Grammarly, dan Copyscape membantu mendeteksi kesamaan teks dengan database online.
2. Memverifikasi Kutipan:
Setiap ide, teks, atau data yang diambil dari sumber lain harus memiliki referensi.
3. Analisis Manual:
Membaca dan membandingkan karya dengan sumber lain untuk mencari kesamaan.
Jenis Plagiarisme Berdasarkan yang dicuri?
1. Plagiarisme Ide
Dalam karya tulis ilmiah, plagiarisme ide sering dihubungkan dengan laporan hasil penelitian replikatif. Penelitian replikatif adalah penelitian yang secara garis besar mengulang penelitian orang lain, dengan maksud untuk menambah data, menguji hipotesis apakah hasil yang sudah ditemukan dalam suatu populasi berlaku pula untuk populasi yang lain
2. Plagiarisme Isi (data penelitian)
Dalam pelaporan hasil penelitian, plagiarisme isi (data) penelitian sekaligus juga merupakan fabrikasi dan atau falsifikasi data, karena peneliti tidak mempunyai data, atau datanya tidak seperti yang dikehendaki. Peneliti yang mengambil data orang lain dengan menimbulkan kesan sebagai datanya sendiri jelas melakukan plagiarisme berat yang tidak dapat ditoleransi.
3. Plagiarisme kata, kalimat, dan paragraf
Plagiarisme kata, kalimat, dan paragraf adalah jenis plagiarisme yang paling umum dan paling mudah dikenali. Ini terjadi ketika seseorang menyalin kata demi kata, kalimat, atau bahkan seluruh paragraf dari karya orang lain tanpa memberikan kutipan atau rujukan yang tepat.
4. Plagiarisme total
Plagiarisme total adalah tindakan mencuri seluruh karya orang lain dan mengklaimnya sebagai karya sendiri. Ini adalah bentuk pelanggaran hak cipta yang paling serius karena tidak ada upaya sama sekali untuk memberikan kredit kepada pemilik asli karya tersebut.
Jenis Plagiarisme Berdasarkan Proporsi yang dibajak?
1. Plagiarisme ringan <30%
Plagiarisme yang terjadi ketika kurang dari 30% dari suatu karya diambil dari karya orang lain tanpa atribusi yang sesuai.
2. Plagiarisme sedang 30-70%
Plagiarisme yang terjadi ketika 30%-70% dari suatu karya diambil dari karya lain tanpa memberikan pengakuan.
3. Plagiarisme berat atau total >70%
Plagiarisme yang terjadi ketika lebih dari 70% dari karya dijiplak dari sumber lain tanpa atribusi.
Jenis Plagiarisme Berdasarkan Pola?
1. Plagiarisme kata demi kata (word for word plagiarizing)
Seperti istilahnya, plagiarisme kata-demi-kata (word for word plagiarism), merupakan plagiarisme yang paling mudah ditentukan. Jenis ini dapat merupakan sebagian kecil (kalimat), dapat satu paragraf, atau bahkan seluruh makalah (meskipun ditulis dalam bahasa lain).
2. Plagiarisme mosaik
Dalam plagiarisme mosaik penyalinan tidak dilakukan kata demi kata, namun diselang-seling atau disisip-sisipkan. Ini lebih sulit untuk dideteksi. Penulis meminjam kata, frase, atau kalimat dari penulis lain, kemudian menyambungnya dengan kata, frase, atau kalimat dari penulis lain tanpa memberikan rujukan, sehingga memberi kesan kalimat tersebut adalah kalimat asli penulis.
Jenis Plagiarisme Berdasarkan Penyajian?
1. Plagiarisme Total
Plagiarisme terjadi ketika seseorang mengambil karya orang lain, baik itu ide, kalimat, atau keseluruhan karya, dan mengakuinya sebagai milik sendiri tanpa memberikan pengakuan kepada pemilik aslinya.
2. Plagiarisme dengan penyajian ulang
Plagiarisme terjadi ketika seseorang menciptakan karya baru dengan cara mencampurkan ide-ide dari berbagai sumber tanpa memberikan referensi yang jelas.
3. Plagiarisme dengan penyajian rewording
Jenis plagiarisme ini terjadi ketika seseorang mengubah kata-kata dan gaya bahasa dari teks asli dengan tujuan menghindari deteksi plagiarisme, namun tetap menyampaikan makna yang sama
4. Plagiarisme dengan penyajian kutipan tidak lengkap
Ini terjadi ketika seseorang mengutip teks dari sumber lain tetapi hanya memberikan kutipan sebagian atau informasi yang kurang lengkap mengenai sumbernya.
5. Plagiarisme parafrase
Plagiarisme parafrase adalah tindakan mengambil ide atau informasi dari sumber lain tetapi mengubah struktur kalimat atau gaya bahasanya, tanpa mencantumkan referensi yang tepat.
- DAFTAR PUSTAKA
- Sastroasmoro, S. (2007). Beberapa catatan tentang plagiarisme. Majalah Kedokteran Indonesia, 57(8), 239-244.
- Silalahi, E., Silalahi, D., Tarigan, M. I., & Sinaga, R. V. (2024). Deteksi Plagiarisme Sebagai Peningkatan Integritas Akademik. Kaizen: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 27-33.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H