Plagiarisme terjadi ketika seseorang mengambil karya orang lain, baik itu ide, kalimat, atau keseluruhan karya, dan mengakuinya sebagai milik sendiri tanpa memberikan pengakuan kepada pemilik aslinya.
2. Plagiarisme dengan penyajian ulang
Plagiarisme terjadi ketika seseorang menciptakan karya baru dengan cara mencampurkan ide-ide dari berbagai sumber tanpa memberikan referensi yang jelas.
3. Plagiarisme dengan penyajian rewording
Jenis plagiarisme ini terjadi ketika seseorang mengubah kata-kata dan gaya bahasa dari teks asli dengan tujuan menghindari deteksi plagiarisme, namun tetap menyampaikan makna yang sama
4. Plagiarisme dengan penyajian kutipan tidak lengkap
Ini terjadi ketika seseorang mengutip teks dari sumber lain tetapi hanya memberikan kutipan sebagian atau informasi yang kurang lengkap mengenai sumbernya.
5. Plagiarisme parafrase
Plagiarisme parafrase adalah tindakan mengambil ide atau informasi dari sumber lain tetapi mengubah struktur kalimat atau gaya bahasanya, tanpa mencantumkan referensi yang tepat.
- DAFTAR PUSTAKA
- Sastroasmoro, S. (2007). Beberapa catatan tentang plagiarisme. Majalah Kedokteran Indonesia, 57(8), 239-244.
- Silalahi, E., Silalahi, D., Tarigan, M. I., & Sinaga, R. V. (2024). Deteksi Plagiarisme Sebagai Peningkatan Integritas Akademik. Kaizen: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 27-33.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H