Dari kasus ini  saya ambil hikmahnya saja. Kita memang perlu uang dan merasa perlu sempurna dan berharga dimata orang, tapi kita tidak bisa menggunakan uang kita disaat anak kita sudah terlanjur terlantar dan sangat membutuhkan perhatian, kita harus mulai dari Nol,, memberikan perhatian yang cukup kepada anak. mumpung belum terlambat.
Pengalaman ini sangat berharga,ART bisa juga menggunakan kewenangan nya disaat kita tidak ada, beruntung saat itu saya cepat tersadar bahwa pendidikan dan kesehatan si anak adalah yang terpenting,rezeki sudah dipersiapkan sang Pencipta untuk kita.beruntung orang tua yang bisa melihat tumbuh kembang anak -anak mereka.beruntung orang yang mendapatkan ART yang baik,berbakti dan tulus.
Ahlak ART kalau memang baik dimana pun pasti baik, terkadang karena kebutuhan yang mendesak ART bisa menjadi jahat. Cuma Tuhan lah yang mengetahui baik jujur nya seseorang,kita hanya menjalaninya. Dan saya tidak membenci Uwak Dinda, saya hanya membenci sikap saya yang kurang memperhatikan kondisi anak saya.justru saya berterima kasih kepada Uwak Dinda yang menyadarkan saya bahwa pekerjaan dan status terhormat memang sangat penting tapi lebih penting kehidupan masa depan anak saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H