Mohon tunggu...
Arolina Sidauruk
Arolina Sidauruk Mohon Tunggu... Pengacara - Waktu itu sangat berharga

Bagai menegakkan benang basah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tanpa Judul

6 Juli 2022   12:34 Diperbarui: 6 Juli 2022   12:35 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bostang kata orang Batak (terbujur kaku ) kekayaan, kekuatan, kekuasaan dan kesombongan nya tidak bisa dibawa mati. semua tinggal kenangan, bahkan bisa jadi keturunan nya yang menerima akibat baik buruknya ketika almarhum masih hidup.jadi ... Sudah lah,kurangi keangkuhan,kurangi kesombongan,kurangi kemunafikan, supaya hidup ini berjalan terus sesuai dengan keimanan kita. Kita boleh sombong pada saat orang lain merendahkan kita, kita boleh mengaku kaya raya ketika kita sudah bisa membantu keluarga dan orang yang membutuhkan. 

Isi pulsa

Saya mantan pejabat, walaupun pun sampai esselon 3, birokrasi sudah saya jalani, berapa KDH sudah saya ikuti.saya tidak pernah ngoyo, tidak terlalu pusing siapa pun yang memimpin,saya hanya bekerja sesuai tupoksi, tetapi semakin kesini,para penjilat dan pendukung mulai unjuk gigi, menggeser kesana menggeser kesitu, sampai tiba saatnya ada istilah Isi pulsa, viral diantara sesama. kalau tidak diisi, HP mu pasti mati. Saya tidak mau,  kalau melawan kita tidak tandai siapa kawan, siapa lawan. 

Baguslah saya berbuat sesuatu, diam-diam saya  mengikuti pendidikan PKPA ( pendidikan khusus profesi advokat) setelah mengikuti tahapan nya saya pun berhasil lulus. Karena isi pulsa masih terngiang di otak, saya pun cabut dan pensiun dini,lalu magang dan disumpah, jadi lah profesi yang sekarang digeluti. Dendam??? Tidak..saya malah senang dan enjoy menjadi pengamat dari luar.

Jalin hubungan baik antara sesama

Banyak orang mengatakan " ketika menjabat,kita pasti dihormati" boleh ya boleh tidak.itu semua tergantung apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai. Ternyata setelah saya diluar birokrasi,saya malah disegani,dan dicari - cari.mereka mengatakan " ho do na toho" artinya " kalaulah yang benar,berani mengambil sikap" iyalah....masya hidupku terus tertekan dan ditekan???? Ngisi pulsa terus. kita sudah bisa beli tanah dan ganti - ganti mobil lho. Padahal SK kalian tersimpan terus di Bank,mau S2,S2 lanjut  lagi S3        ( istilah PNS yang ngutang di Bank) kalau diukur dari waktu perkuliahan. 

Makanya artikel ini tanpa judul,karena cerita nya ngawur.hehehehe...tapi bagi saya ini adalah bagian dari motivasi hidup di kehidupan sehari-hari yang nyata di sekeliling kita. Cerita ini masih seputar birokrasi entahlah kalau di lembaga lain apakah runutan kisah seperti ini terjadi juga, entahlah.... saya tidak ingin mengetahuinya

Saat ini dengan profesi yang baru, yang officium nobile,senang membantu sesama, hobby menulis lanjut, walaupun belum pernah masuk AU.saya tidak perduli. nanti Kompasiana akan tobat dan memberikan nya kepada saya..

 karena saya orang Batak saya harus katakan " Pantun do hangoluan.tois do hamagoan" artinya (sikap santun membawa kehidupan ,sombong mendatangkan malapetaka) horas...horas...horas.

dokpri canva 
dokpri canva 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun