Tidak hanya itu, Bank Indonesia juga melaporkan dana pihak ketiga (DPK) meningkat mencapai 7,04 persen dibanding bulan sebelumnya yang hanya 7,01 persen. Meskipun perbedaan ini cukup tipis, namun hal ini telah cukup mampu mengindikasikan kemauan masyarakat yang lebih tinggi dalam mempercayai lembaga keuangan.
Peningkatan pertumbuhan kredit dan DPK pada gilirannya akan berpengaruh terhadap sektor riil. DPK yang lebih tinggi dapat disalurkan pada sektor pembiayaan kredit sehingga pelaku bisnis memiliki modal yang lebih banyak untuk perluasan usahanya serta individu mampu meningkatkan konsumsinya yang berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi.
Perkembangan sektor keuangan yang positif mencerminkan kondisi perekonomian Indonesia yang terjaga. Hal ini tentu saja didorong oleh pemahaman individu serta pelaku bisnis dalam memanfaatkan produk dan layanan keuangan secara optimal.
Perputaran uang yang pesat memberikan multiplayer effect yang lebih cepat terhadap perekonomian. Dengan tingkat inklusi keuangan yang tinggi, Indonesia berpotensi mampu mempercepat akselarasi menuju ekonomi maju sebagai tujuan pembangunan ekonomi di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H