Mohon tunggu...
Arnol Tamo Ama
Arnol Tamo Ama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Agriculture

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Alat dan Mesin untuk Proses Produksi Tanaman Padi

26 Juni 2023   20:25 Diperbarui: 4 Agustus 2023   18:03 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://mediatani.co/wp-content/uploads/2021/08/Punya-Banyak-Manfaat-Petani-Wagir-Dikenalkan-pada-Drone-Pertanian.jpg

Tanaman padi merupakan salah satu tanaman pangan yang sangat penting di indonesia karena sebagian besar masyarakat indonesia makanan pokoknya adalah nasi, bukan di indonesia saja, bahkan tanaman padi merupakan salah satu komoditas pangan yang sangat penting di seluruh dunia. Seiring berjalannya waktu populasi manusia semakin bertambah yang menyebabkan kebutuhan beras akan terus meningkat, maka produktivitas tanaman padi menjadi prioritas utama dalam upaya memenuhi kebutuhan beras yang terus meningkat sering bertambahnya populasi manusia.

Penggunaan alat dan mesin dalam pertanian menjadi salah satu solusi untuk membantu para petani dalam meningkatkan produktivitas tanaman padi dan mempercepat proses produksi padi mulai dari proses pengolahan lahan, penanaman, perawatan, dan pemanenan.

Di era modern sudah mulai berkurang minat masyarakat dalam hal pertanian terutama untuk generasi mudah, hal tersebut menjadi salah satu permasalahan serius yang harus cepat ditangani oleh pemerintah, jika tidak ditangani maka kedepannya hal tersebut yang bisa mengancam stok pangan di indonesia karena kurangnya generasi di bidang pertanian, masyarakat modern menganggap bahwa bertani merupakan profesi paling rendah. Di era modern teknologi sudah semakin berkembang, terutama teknologi pada pertanian yang bisa dimanfaatkan oleh petani seperti alat dan mesin yang digunakan untuk meringankan pekerjaan dan mempercepat proses pengerjaan di lahan.

Penerapan teknologi terkini berupa mesin yang sangat membantu para petani untuk mempercepat proses pengerjaan di lahan dan tidak membutuhkan lagi tenaga kerja yang banyak, sehingga pekerjaan di lahan yang seluas apapun bisa cepat diselesaikan dalam waktu singkat menggunakan bantuan mesin dan meningkatkan efisiensi operasional. Penggunaan mesin menjadi salah satu cara untuk mengurangi pengeluaran karena petani tidak harus memikirkan biaya tenaga kerja dalam jangka waktu yang lama (selama menggunakan mesin).

Ada beberapa alat dan mesin yang bisa digunakan oleh petani untuk mempercepat proses produksi padi, yaitu:

 

1.       Traktor roda 4

 

                                                                                                                                 (Gambar 1)

 

Traktor roda 4 seperti yang di lihat pada gambar di atas merupakan mesin yang digunakan untuk mengolah tanah, dengan adanya traktor maka pengolahan tanah atau pembajakan pada sawah atau lahan lainnya akan semakin cepat dan tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak untuk melakukan pengolahan tanah. traktor memiliki tingkat efisiensi yang tinggi karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat dilakukan secara bersamaan. Sebagai mesin pengolahan tanah, traktor roda empat harus di sambungkan dengan implemen sesuai tujuan kebutuhan penggunaan traktor, Implement yang disambungkan pada traktor roda empat antara lain : bajak singkal, bajak piringan, rotary, garu, penggulut (ridger), dll.

 

2.      Mesin tanam padi (rice transplanter)

https://agrozine.id/wp-content/uploads/2020/10/8c743293-5626-425a-bba2-e878a1d86688-mobile.jpg
https://agrozine.id/wp-content/uploads/2020/10/8c743293-5626-425a-bba2-e878a1d86688-mobile.jpg

                                                                                                                          (Gambar 2)

 Rice Transplanter  adalah mesin penanam padi yang digunakan pada areal tanah sawah kondisi siap tanam untuk menanam bibit padi dari hasil semaian yang menggunakan tray atau dapog dengan umur bibit sekitar 15 hari atau ketinggian bibit tertentu. Mesin tanam padi akan mempercepat penanaman dalam waktu yang singkat dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Mesin tanam ini dirancang agar dapat beroperasi pada lahan berlumpur (puddle) dengan kedalaman kurang dari 40 cm. 

Oleh karena itu mesin ini dirancang ringan dan dilengkapi dengan alat pengapung (Taufik, 2010). Untuk menanam satu hektar bibit padi, satu unit mesin tanam  Transplanter setara dengan 20 tenaga kerja untuk tanam sehingga lebih efisien (Anonim, 2013a). Mesin tanam menjadi solusi untuk petani yang kekurangan tenaga kerja atau ingin cepat menyelesaikan proses penanaman bibit padi.

3.      Drone Penyemprotan

https://mediatani.co/wp-content/uploads/2021/08/Punya-Banyak-Manfaat-Petani-Wagir-Dikenalkan-pada-Drone-Pertanian.jpg
https://mediatani.co/wp-content/uploads/2021/08/Punya-Banyak-Manfaat-Petani-Wagir-Dikenalkan-pada-Drone-Pertanian.jpg

                                                                                                                         (Gambar 3)

Drone merupakan pesawat tanpa awak seperti yang terlihat pada gambar di atas, drone merupakan teknologi mesin yang digunakan oleh para petani untuk melakukan penyemprotan pestisida atau pupuk organik dengan kapasitas 10 liter dengan empat nozzle. Drone ini sangat membantu petani untuk menghemat waktu penyemprotan dan juga mengurangi biaya sewa tenaga kerja. Pesawat tanpa awak tersebut dapat diaplikasikan pada ketinggian 4-5 m yang mampu menyemprot 30-40 liter untuk 1 ha lahan dalam kurun waktu 10-15 menit dengan 4 kali terbang per hektar.

Penggunaan drone membutuhkan waktu lebih singkat dibandingkan penyemprotan secara konvensional yang membutuhkan waktu 20 jam/ha (Khoirunisa & Kurniawati, 2019). Penyemprotan pupuk organic atau pestisida dengan menggunakan drone  memberikan manfaat khususnya dalam efisiensi waktu dan meminimalkan dampak negatif terhadap kesehatan para petani (Khoirunisa & Kurniawati, 2019). Penggunaan pesawat tanpa awak yang dikendalikan oleh remote control merupakan langkah yang efektif dan efisien (Kilmanun & Astuti, 2020).

4.      Alat panen padi (Combine harvester)

 

https://koran-jakarta.com/images/article/mesin-panen-padi-31072021-210731002914-0.jpg
https://koran-jakarta.com/images/article/mesin-panen-padi-31072021-210731002914-0.jpg

                                                                                                                                (Gambar 4)

Combine harvester merupakan alat panen yang mempercepat proses pemanenan padi dalam jangka waktu yang relatif lebih cepat dibandingkan melakukan pemanenan secara konvensional. Penggunaan alat panen membantu para petani untuk mengurangi biaya sewa tenaga panen sekitar 40%. Alat panen sendiri memiliki 3 fungsi sekaligus, yaitu sebagai alat panen, sebagai alat perontok padi, dan sebagai alat pembajak sawah. Seperti yang terlihat pada gambar di atas bahwa penggunaan alat panen padi memiliki keuntungan berupa pengembalian jerami yang bisa di manfaat untuk pupuk organik.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun