Mohon tunggu...
Arnol Tamo Ama
Arnol Tamo Ama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Agriculture

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Alat dan Mesin untuk Proses Produksi Tanaman Padi

26 Juni 2023   20:25 Diperbarui: 4 Agustus 2023   18:03 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://mediatani.co/wp-content/uploads/2021/08/Punya-Banyak-Manfaat-Petani-Wagir-Dikenalkan-pada-Drone-Pertanian.jpg

 

2.      Mesin tanam padi (rice transplanter)

https://agrozine.id/wp-content/uploads/2020/10/8c743293-5626-425a-bba2-e878a1d86688-mobile.jpg
https://agrozine.id/wp-content/uploads/2020/10/8c743293-5626-425a-bba2-e878a1d86688-mobile.jpg

                                                                                                                          (Gambar 2)

 Rice Transplanter  adalah mesin penanam padi yang digunakan pada areal tanah sawah kondisi siap tanam untuk menanam bibit padi dari hasil semaian yang menggunakan tray atau dapog dengan umur bibit sekitar 15 hari atau ketinggian bibit tertentu. Mesin tanam padi akan mempercepat penanaman dalam waktu yang singkat dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Mesin tanam ini dirancang agar dapat beroperasi pada lahan berlumpur (puddle) dengan kedalaman kurang dari 40 cm. 

Oleh karena itu mesin ini dirancang ringan dan dilengkapi dengan alat pengapung (Taufik, 2010). Untuk menanam satu hektar bibit padi, satu unit mesin tanam  Transplanter setara dengan 20 tenaga kerja untuk tanam sehingga lebih efisien (Anonim, 2013a). Mesin tanam menjadi solusi untuk petani yang kekurangan tenaga kerja atau ingin cepat menyelesaikan proses penanaman bibit padi.

3.      Drone Penyemprotan

https://mediatani.co/wp-content/uploads/2021/08/Punya-Banyak-Manfaat-Petani-Wagir-Dikenalkan-pada-Drone-Pertanian.jpg
https://mediatani.co/wp-content/uploads/2021/08/Punya-Banyak-Manfaat-Petani-Wagir-Dikenalkan-pada-Drone-Pertanian.jpg

                                                                                                                         (Gambar 3)

Drone merupakan pesawat tanpa awak seperti yang terlihat pada gambar di atas, drone merupakan teknologi mesin yang digunakan oleh para petani untuk melakukan penyemprotan pestisida atau pupuk organik dengan kapasitas 10 liter dengan empat nozzle. Drone ini sangat membantu petani untuk menghemat waktu penyemprotan dan juga mengurangi biaya sewa tenaga kerja. Pesawat tanpa awak tersebut dapat diaplikasikan pada ketinggian 4-5 m yang mampu menyemprot 30-40 liter untuk 1 ha lahan dalam kurun waktu 10-15 menit dengan 4 kali terbang per hektar.

Penggunaan drone membutuhkan waktu lebih singkat dibandingkan penyemprotan secara konvensional yang membutuhkan waktu 20 jam/ha (Khoirunisa & Kurniawati, 2019). Penyemprotan pupuk organic atau pestisida dengan menggunakan drone  memberikan manfaat khususnya dalam efisiensi waktu dan meminimalkan dampak negatif terhadap kesehatan para petani (Khoirunisa & Kurniawati, 2019). Penggunaan pesawat tanpa awak yang dikendalikan oleh remote control merupakan langkah yang efektif dan efisien (Kilmanun & Astuti, 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun