Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengenal Tentara Wagner, Pasukan Bayaran yang Membelot Kudeta Vladimir Putin

25 Juni 2023   07:52 Diperbarui: 25 Juni 2023   08:21 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Grup Wagner yaitu Yevgeny Prigozhin (TELEGRAM @concordgroup_official via AFP) via Kompas.com

Kemarin, berita yang mengejutkan datang dari Rusia. Di tengah konflik panjang bersenjata antara  Ukraina Rusia, terjadi usaha kudeta yang dilakukan oleh pasukan yang kerap disebut dengan Tentara Wagner, Tentara Bayaran.

Tak main-main, tujuan kudeta ini adalah untuk menggulingkan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Siapa ini gerombolan tantara yang disebut Tentara Wagner ini? Dari beberapa sumber dapat dijelaskan tentang kelompok ini. Secara singkat, Wagner dapat dijelaskan sebagai kelompok tentara bayaran, yang bernaung secara swasta yang berarti bukan milik pemerintah.

Pimpinan Wagner adalah Yevgeny Prigozhin. Sosok pengusaha kaya berusia 61 tahun ini sebelumnya memang dikenal dekat dengan pemerintah Rusia karena terlibat dalam bisnis catering, menyuplai makanan bagi acara-acara kenegaraan Rusia.

Kelompok Wagner ini disebut dibentuk Yevgeny Prigozhin pada 2014 dengan narasi menjadi kekuatan terselubung Rusia dalam melaksanakan aksi militer, khususnya mendukung pasukan separatis pro-Rusia di timur Ukraina.

Jadi ada "pekerjaan kotor" dari Rusia yang diberikan kepada Wagner.

Kegerakan ini dipandang tak main-main oleh Amerika Serikat, karena memiliki kekuatan yang cukup besar, dan terlibat aktif dalam konflik Rusia dan Ukraina.

Bahkan,  juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby pada Desember 2021 lalu menyebut Wagner memiliki sekitar 50.000 personel di Ukraina, yang terdiri dari sekitar 10.000 kontraktor dan 40.000 narapidana dari penjara-penjara Rusia. 

Group Wagner Terlibat Aktif dalam Konflik di Luar Rusia

Jika ada yang mengira bahwa Wagner hanya terlibat dalam konflik di Rusia dan Ukraina, maka tidaklah demikian. Wagner Group ini bisa disebut telah "mendunia".

Konon disebutkan bahwa jasa tantara Wagner disebut digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan di Suriah sejak 2015. Tentara Wagner diberikan misi untuk mendukung tantara pro pemerintah Suriah dengan tujuan utama adalah mengamankan ladang-ladang minyak di sana.

Bukan hanya di Suriah, kabarnya di Lybia, Tentara Wagner juga dibayar oleh Jenderal Khalifa Haftar untuk memastikan keamanannya.

Selain itu Tentara Wagner juga bertugas untuk memastikan tambang intan di Republik Afrika Tengah (CAR) dalam kondisi aman. Kabarnya dengan tujuan yang hampir sama, tambang emas di Sudan juga diamankan oleh Tentara Wagner.

Ada Konspirasi di Balik Menggulingkan Vladimir Putin?

Lalu apa yang terjadi kemarin? Tak banyak alasan yang mendalam yang dapat terjadi, dari berita kilat bahwa Tentara Wagner berbalik dari tugas menyerang Ukraina dan menuju Moskow untuk menggulingkan atau kudeta kepada pemerintahan Vladimir Putin.

Tak main-main karena Prigozhin sendiri yang jamak membuat pernyataan atas askinya dan melakukan beberapa tuduhan serius terhadap Pemerintah Putin.

Salah satunya, Prigozhin  menuduh Kepala Staf Umum Militer Rusia Valery Gerasimov telah membuat perintah untuk melakukan serangan terhadap unit-unitnya Tentara Wagner. Karena itu, Prigozhin menyebut bahwa Tentara Wagner telah menjatuhkah unit Helikopter milik Rusia dan bahkan merebut markas militer di Rostov-on-don, Rusia.

"Sebuah helikopter baru saja menembaki sebuah barisan sipil. Helikopter tersebut telah ditembak jatuh oleh unit-unit PMC Wagner," kata Prigozhin dalam sebuah pesan audio, dikutip dari AFP.

Akan tetapi, kabarnya gerakan kudeta ini tak berlangsung lama. Pergerakan Wagner terhenti 200 Km sebelum memasuki Moskow setelah terjadinya kesepakatan dengan Vladimir Putin.

Kesepakatan itu berbunyi bahwa Yevgeny Prigozhin dan pasukannya akan pindah ke Belarusia dan tak akan mendapat dakwaan dari Rusia.

Kompromi yang terlihat mudah ini nampaknya mengundang berbagai opini, termasuk di dalamnya adalah skenario yang dibuat oleh Rusia sendiri untuk mengalihkan fokus dari pihak yang mendukung Rusia, NATO dan kelompoknya.

Masuk akal, karena isu pembelotan Tentara Wagner kemungkinan dikaitkan dengan intervensi NATO, tetapi di sisi lain bisa dijadikan oleh Vladimir Putin untuk menjelaskan bahwa negaranya mendapat "serangan" dari dalam yang didisain pihak musuh. Tujuannya bisa diduga antara lainnya untuk  mendapat simpati.

Akan tetapi kompleksitas di balik peristiwa yang melibatkan Rusia tentu tidak sesederhana itu, meskipun perlu waktu untuk mengetahui bahwa benarkah ada keretakan dalam loyalitas Yevgeny Prigozhin terhadap Putin, namun paling tidak publik semakin tahu bahwa Tentara Wagner patut diperhitungkan dalam pergerakan Militer Rusia dan konflik-konflik lain di Afrika.

Sumber : 1-2-3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun