Masuk akal, karena isu pembelotan Tentara Wagner kemungkinan dikaitkan dengan intervensi NATO, tetapi di sisi lain bisa dijadikan oleh Vladimir Putin untuk menjelaskan bahwa negaranya mendapat "serangan" dari dalam yang didisain pihak musuh. Tujuannya bisa diduga antara lainnya untuk mendapat simpati.
Akan tetapi kompleksitas di balik peristiwa yang melibatkan Rusia tentu tidak sesederhana itu, meskipun perlu waktu untuk mengetahui bahwa benarkah ada keretakan dalam loyalitas Yevgeny Prigozhin terhadap Putin, namun paling tidak publik semakin tahu bahwa Tentara Wagner patut diperhitungkan dalam pergerakan Militer Rusia dan konflik-konflik lain di Afrika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H