Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Blunder Fatal Romelu Lukaku (Lagi), Pelengkap Rasa Sakit Inter Milan

11 Juni 2023   07:42 Diperbarui: 11 Juni 2023   07:46 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Romelu Lukaku, pada laga lanjutan Grup C Liga Champions kontra Viktoria Plzen, Rabu (26/10/2022). Gambar : (AFP/ MARCO LUZZANI) via Kompas.com

Menurut kamus arti blunder kira-kira begini;  blunder artinya kekeliruan, kesalahan memalukan yang merugikan. Istilah blunder sering digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari olahraga, terutama sepak bola, catur, hingga politik.

Jadi begini. Jikalau blunder itu artinya kekeliruan atau kesalahan yang memalukan, seharusnya tidak jamak dilakukan apalagi jika hanya sering dilakukan oleh seseorang. Nah, jikalau jadi kebiasaan, kira-kira apa namanya?

Alinea terakhir di atas, saya kira adalah bentuk pertanyaan yang lagi mewarnai linimasa para pendukung Inter Milan atau Interisti? Tentu saja, dengan penderitaan batin yang begitu luar biasa.

Mengapa demikian? Impian untuk kembali meraih gelar Juara Liga Champions setelah 13 tahun lamanya harus turut dihentikan oleh satu nama, Romelu Lukaku.

Ya, selain penampilan City yang lebih baik, tapi faktor Romelu Lukaku turut menyumbang kesedihan bagi Internisti.

Romelu Lukaku adalah striker Inter Milan, yang baru dimasukan di menit ke-57, menggantikan Edin Dzeko. 

Status Lukaku adalah pemain pinjaman dari Chelsea.

Lukaku kembali dipinjam oleh Inter Milan setelah menjualnya ke Chelsea. Ya, Lukaku adalah striker hebat Inter di musim 2020/2021, setelah dibeli dari Manchester United.

Saat itu, Lukaku mencetak 65 gol dari 95 pertandingan dalam tiga musim membela Inter dan mempersembahkan trofi Liga Italia.

Sayangnya, bagi pendukung Inter Milan, Lukaku bukanlah Lionel Messi atau Christiano Ronaldo, yang akan dibela dalam suka dan duka.

Di musim ini saja, sudah beredar wacana bahwa Lukaku akan segera dikembalikan ke Chelsea, dan sedihnya kabarnya Chelsea juga tidak merencanakan Lukaku untuk menjadi bagian revolusi masa depan mereka.

Pasalnya, adalah kontribusi minim dari Lukaku. Tercatat Lukaku baru menciptakan dua gol dan satu assist dalam 11 pertandingan bersama Inter selama setengah musim terakhir. Ya, sebelumnya Lukaku lebih banyak menderita cedera.

Tapi sebelum final Liga Champions, sudah ada wacana bagus untuk Inter Milan. Euforia masuk final Liga Champions 2022/23 ini membuat Inter kembali berencana memperpanjang masa pinjaman pemain berusia 29 tahun itu untuk semusim lagi.

Ya, sekembalinya cedera, kontribusi Lukaku lumayan. Meski tak lancar mencetak gol, kehadirannya di lapangan mampu menggantikan peran Edin Dzeko yang tak muda lagi.

Lukaku mampu menggunakan kelebihan fisiknya untuk menahan bola, dan membuka ruang untuk Lautaro Martinez, pangeran Inter Milan sebenarnya.

Akan tetapi sesudah laga final Liga Champions, yang berakhir dengan kekalahan Inter dari Manchester City, 0-1, melalui gol semata wayang Rodrigo, maka nasib Romelu Lukaku berada di ujung tanduk.

Musababnya adalah aksi Lukaku di lapangan, yang mengundang decak kagum pendukung Manchester City, tapi memicu kegeraman pendukung Inter Milan.

Yang paling fenomenal yang diingat adalah kejadia di menit ke-70, atau dua menit sesudah gol dari Rodri.  

Dalam sebuah kemelut di kotak penalti City, pemain Inter, Federico DiMarco, menyundul bola yang sebenarnya sulit dijangkau kiper City, Ederson, bola membentur mistar gawang dan kembali ke depan gawang.

Bola rebound itu lantas kembali disundul DiMarco. Bola yang sudah mengarah ke gawang itu ternyata berhasil ditahan oleh pemain lain, yakni Romelu Lukaku.

Romelu Lukaku menyelamatkan gawang Manchester City. Begitu kira-kira.

Okay, anggap saja Romelu Lukaku tidak sengaja di momen itu. Jikalau dia mendapat peluang murni, Lukaku pasti bisa menjebol gawang City.

Nah, ternyata kesempatan itu datang, di menit ke- 88. Bek sayap kanan Inter Milan, Raoul Bellanova mengirim umpan udara ke kotak penalti City, dengan sempurna bek sayap kiri Inter, Robin Gosens bergerak cepat menanduk bola dan diarahkan ke Lukaku yang berdiri bebas.

Dengan sigap, Lukaku menyundul bola ke arah gawang, tetapi ke arah Ederson, bukan ke sisi kiri atau kanan yang masih terbuka lebar. Bola lalu terpantul kaki Ederson dan dibuang Ruben Nevez ke luar lapangan.

Robin Gosens memegang kepala tanda tak percaya bahwa Lukaku gagal menyelesaikan peluang terbaik yang dimiliki Inter sepanjang laga itu, dan Lukaku seperti biasa, hanya melotot, ikut tak percaya.

Menyedihkannya, ini kali kedua, Lukaku menjadi penyelamat atau menjadi penentu kemenangan tim lawan di laga paling penting, atau di laga final.

Internisti pasti ingat betul bahwa di tahun 2020, di final Liga Eropa, Inter Milan versus Sevilla, di menit ke-74, Romelu Lukaku mencetak gol bunuh diri dan mengubah skor menjadi 3-2 untuk kemenangan Sevilla.

Padahal laga itu berlangsung ketat, karena skor sudah imbang 2-2, setelah Inter Milan ketinggalan 1-2 terlebih dahulu. Seusai laga itu, pelatih Inter Milan saat itu, Antonio Conte dengan lugas menyebut bahwa Romelu Lukaku mengubah hasil pertandingan.

"Itu adalah pertandingan yang sulit dan berlangung berimbang. Setiap momen pada babak kedua bisa memicu permainan menjadi lebih hidup. Kami memiliki peluang yang besar, kemudian tiba gol bunuh diri (Romelu Lukaku)," ujar Conte.

Lalu bagaimana nasib Lukaku seusai laga final ini? Hmm, nampaknya akan sulit. Menjadi penentu di laga final sebanyak dua kali, menjadikan Lukaku mau sehebat apapun, akan dikenal sebagai pembuat blunder sebagai sebuah kebiasaan.

Lukaku nampaknya akan segera dipulangkan ke Chelsea.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun