Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Resmi Dipinang Klub Belgia, Tenang Saja Marselino Itu Bukan Egy atau Witan!

1 Februari 2023   22:27 Diperbarui: 1 Februari 2023   22:35 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Marselino Ferdinan diresmikan KMSK Deinze sebagai rekrutan anyar pada Rabu (1/2/2023).(Instagram/KMSK Deinze) via Kompas.com

Ada kabar baik. Klub Tier 2 Belgia KMSK Deinze akhirnya menjadi labuhan gelandang timnas Indonesia, Marselino Ferdinan di Eropa. Di akhir bursa transfer musim dingin, Deinze mengikat talenta muda asal Persebaya itu hingga tahun 2024.

"Ah, palingan juga akan seperti Egy dan Witan. Heboh di awal, eh akhirnya pulang kampung juga" kata seorang teman, nampak kesal, menyindir atau apalah saat kumpul-kumpul di warkop.

Saya hanya tersenyum, tak mau banyak membalas kata. Tahu bahwa si teman akan menjadi-jadi, karena di obrolan di warung kopi lampau, saya yang paling optimis bahwa Egy dan Witan akan bertahan lama di Eropa sana.

"Eh..lu tau, Egy itu kaki kirinya yahud, kayak Messi. Lalu Witan, tau pemain Argentina bernama Mario Kempes. Nah gaya main Witan itu kayak Mario itu" kata saya, mengibul. Tahu bahwa si teman ini, tentu tak banyak tahu tentang Mario Kempes.

Apa daya. Akhirnya Egy dan Witan pulang kampung juga. Tak banyak kata dan alasan untuk menilai mengapa mereka pulang. Perlu sekedar puji bahwa mereka sudah pernah berani mengadu nasib ke Eropa, meski sejarah Eropa sebelumnya tak pernah berpihak kepada pemain kita.

Meski begitu, dalam hati kecil saya, sebenarnya saya ingin teriak. "Marselino itu bukan Egy atau Witan Bung!. 

Apakah saya sedang berhayal dalam hampa seperti lampau untuk Egy dan Witan? Ah, saya kira tidak.

Marselino tentu beda. Anak muda berdarah Flores kelahiran Jakarta, 18 tahun lalu ini bukan wonderkid biasa. The Guardian, media ternama di Inggris sana, pernah memasukannya dalam daftar wonderkid terbaik dunia tahun 2021. Label yang Witan tak pernah mendapatkannya, Egy konon pernah di tahun 2017.

Btw, sudahlah. Kadang-kadang serasa tak adil juga membandingkannya dengan label ini dan itu, tapi saya masih percaya bahwa Marselino akan lebih bercahaya dari Egy dan Witan.

Ada dua alasan saja yang saya kira paling dapat dikemukakan. Pertama, proses pematangan Marselino yang terlihat berjalan baik. Marsel, bukan Hachim Mastour rekrutan AC Milan bertahun lalu yang sempat dipuji setinggi langit hanya karena atraksi sirkus dengan bola di masa ciliknya, tapi hilang entah kemana.

Tentu saja tidak seperti itu ferguso!. Marselino berkembang dengan baik di level Yunior, lalu masuk tim senior, mendapat menit bermain yang cukup, membuktikan kepantasan dan dipanggil Shin Tae-yong ke Senior Team sebagai harga dari kepantasan itu.

Menit bermain yang lebih dari cukup itu menempa mental Marselino. Marsel disebut banyak pengamat bermain lebih dewasa dari usianya. Yang berarti, jika memilih untuk menempa diri ke Eropa, Marsel sudah cukuplah siap.

Kedua, posisi bermain Marselino nampaknya lebih akan bertahan lama dari Egy dan Witan. Menurut saya tak mudah bagi Egy dan Vikri di posisi penyerang untuk bersaing di Eropa.

Otot mereka belumlah siap untuk bertarung keras dengan bek-bek jangkung khas Eropa, dan akhirnya tak kompetitif dan memilih pulang. Marselino? Saya kira untuk alas optimisme, posisi gelandang lebih tahang banting.

Marselino mungkin akan dinilai soal visi bermain terlebih dahulu, daripada dinilai adu lari atau adu bodi dengan bek lawan. Untuk ini, saya kira Marselino sudah punyai kelebihannya sendiri.

Pemandu bakat KMSK Deinze juga saya yakin melihat hal serupa. 

Pengalaman Egy dan Witan tentu saja dijadikan panduan dalam merekrut Marselino, sehingga tak heran Deinze dengan percaya diri dalam rilis resminya mengatakan bahwa mereka bersyukur telah mendapatkan satu talenta menjanjikan dalam diri Marselino.

Pernyataan ini tentu saja berarti bahwa KMSK Deinze hanya ingin menambah follower sosial media saja ketika mendatangkan Marselino, tetapi yakin kehadiran Marselino akan membantu Deinze untuk merangkak naik dari peringkat delapan di Liga 2 Belgia.

Ah, saya kira cukup sudah ulasan yang biasa ini, tentu saja dengan mengakhirinya dengan konklusi doa baik. Agar Marselino sukses di Eropa, dan Egy Vikri dan Witan Sulaeman dapat bermain apik di Liga Indonesia, dan akhirnya dilirik klub luar negeri. Begitu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun