Maksud saya begini. Momen ketika Liga 2 dan 3 dihentikan, lalu kegagalan di Piala AFF 2022 kemarin, membuat "tangan-tangan kotor" itu menjadi isu yang paling mudah digunakan oleh Erick, bahwa pengurus PSSI adalah yang patut disalahkan dari kegagalan dan kebijakan yang tak populer tersebut.
Di situlah Erick merasa perlu hadir dan berlagak dapat menjadi messiah, apalagi ditambah dengan profil kesibukan hebat seorang Menteri BUMN yang mau turun gunung untuk menjadi Ketua Umum PSSI, adalah sesuatu yang terlihat hebat.
Kedua, Erick secara langsung ingin mengatakan kepada penggiat baru sepak bola tapi sangat potensial seperti Raffi Ahmad cs, bahwa jikalau dirinya menjadi Ketua Umum PSSI, maka iklim investasi di sepak bola akan terlihat lebih baik bahkan akan hebat.
Harus diakui kehadiran Raffi dan Atta memberikan harapan bahwa ada darah segar yang mampu membuat kompetisi sepak bola nasional tidak terlihat monoton, tapi akan menarik disimak dari segi teknis maupun nonteknis.
Apalagi Raffi dan Atta membawa modal besar yang mampu menyulap klub kecil, menjadi dengan cepat berpentasi di Liga 1 dengan polesan-polesan khusus di dalamnya.Â
Misalnya, ketika RANS dilaunching, media memuat tentang kehadiran bintang hebat di Rans, seperti Mesut Ozil dll, meski pada akhirnya yang datang adalah Ronaldinho Gaucho dalam kelas eksibisi saja.
Akan tetapi, ini potensial. Penikmat bola, menilai ini seperti oase, bahwa sepak bola nasional dapat dikemas dengan menarik, bernuansa entertain sehingga memberikan sajian yang lebih menarik untuk dinikmati.
Di sinilah, Erick pasti akan didukung. Generasi muda akan melihat kesegaran-kesegaran baru yang akan terus lahir, dari kepemimpinan Erick nantinya.
***
Pertanyaannya adalah apakah benar demikian yang akan terjadi di tangan Erick? Saya kira masih terlalu prematur. Saya setuju bahwa secara profil, Erick amat menjanjikan, tetapi saya masih ragu apakah di dalam kepemimpinan Erick, sepak bola nasional akan sekejap disulap menjadi lebih baik.
Selain itu, jika harus jujur, nuansa politiknya masih terlihat kental. Jabatan Ketum PSSI tidak akan terlepas daripada itu, karena menyedot perhatian dan massa yang besar, apalagi menjelang perhelatan pesta pemilu 2024.