Mimpi pesepakbola muda adalah bermain di kompetisi paling elit di negeri ini, tetapi jika kompetisi elit ini memberikan ketidakpastian karena pemberhentian kompetisi, maka mimpi seperti apa yang dapat diberikan kepada pemain masa depan timnas. Maka jangan heran, jikalau pada akhirnya, pemain yang liganya diberhentikan itu, akan lebih sibuk main lato-lato daripada rajin berlatih.
Oleh karena itu, Exco juga mesti bertanggungjawab. Secara organisasi, setahu saya exco tidak bisa  diberhentikan, karena mesti lewat kongres luar biasa, namun, baiknya jika pertanggungjawaban secara personal juga saya kira akan memberi contoh baik, bahwa ketika gagal, maka legowo untuk memberikan kesempatan kepada pihak lain yang lebih siap dan mampu harus dilakukan.
Lalu kembali ke timnas, bagaimana dengan STY? Dalam tulisan saya yang terdahulu, STY masih perlu diberikan kesempatan minimal setelah beberapa ajang yang menjadi tanggungjawabnya di tahun ini diselesaikan. Ini juga secara tidak langsung untuk memberikanwaktu ke Exco baru untuk membuat strategi baru yang mujarab, serta menyiapkan kompetisi yang lebih baik di masa depan. Begitu saja. Salam Olahraga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI