Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ini 3 Taktik Jenius Herve Renard Lumpuhkan Argentina

22 November 2022   22:45 Diperbarui: 23 November 2022   02:24 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Herve Renard (kanan) berhasil mencatatkan sejarah di Piala Dunia 2022 usai membawa Arab Saudi mengalahkan Argentina dengan skor 2-1, Selasa (22/11/2022). (Sumber: Twitter @Herve_Renard_HR) 

Bingung. Saya kira itu kata yang cukup tepat untuk menggambarkan suasana pikiran dan hati saya ketika skor akhir menunjukan 2-1, untuk kemenangan Arab Saudi atas tim yang jauh lebih diunggulkan Argentina.

Apakah Argentina yang tampil buruk, ataukah Arab Saudi yang terlampau hebat untuk dikalahkan Argentina?

Kecondongan saya lebih memilih yang pertama, tetapi tak dapat dipungkiri bahwa Arab Saudi dikatakan tampil apik, dengan taktikal yang tepat.

Untuk itu, saya perlu mengetengahkan nama Herve Renard pelatih Arab Saudi berusia 54 tahun itu, sebagai protagonis dalam laga tersebut.

Kontra strategi Renard membuat pelatih Argentina, Lionel Scaloni hampir habis akal terutama setelah ketinggalan 1-2. Apa yang dilakukan oleh Renard?

Saya kira paling tidak ada 3 (tiga) cara yang dapat dikatakan jenius oleh Renard untuk melumpuhkan Argentina.

Pertama, strategi high line defensive yang terbilang sukses. Saya kira ini strategi yang amat berani, atau dalam kata lain sebuah perjudian dengan resiko tinggi, dan syukurnya berhasil bagi Arab Saudi.

Perhatikan saja. Ketika Argentina menguasai bola, maka empat pemain belakang sejajar milik Arab Saudi akan naik mengikuti para striker Argentina hingga mendekati garis tengah lapangan.

Garis pertahanan yang naik jauh ini, memang membuat pressing pemain Arab Saudi berjalan berhasil, karena ruang menjadi semakin sempit bagi pemain Argentina, tapi jika tak berhasil maka akan terhukum dengan kejam.

Maksud saya adalah jika ada umpan terobosan yang berhasil—tidak terkena jebakan offside, ketika salah satu pemain belakang kurang disiplin, maka striker akan tinggal berhadapan dengan kiper Al-Owais.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun