Vlahovic pantas menjadi poros baru, dalam artian, Allegri perlu mencari skema yang tepat untuk membuat ketajaman pemain yang sudah mencetak 17 gol di Seri A ini tetap moncer.
Lalu, apakah skema 4-3-1-2 itu akan tepat dan akan berani dimainkan oleh Allegri?
Saya agak ragu, tapi tidak menyampingkan bahwa kemungkinan itu tetap ada.
Alasan saya adalah Allegri bukanlah pelatih yang dikenal sebagai penyuka skema yang terlalu ofensif, namun bukan juga sangat defensif, saya menyebutnya dengan balance, seimbang.
Allegri cenderung akan memilih taktik yang membuat dia yakin bahwa timnya akan kuat dalam bertahan, tapi bisa juga menyerang dan mencetak gol.
Penikmat bola, dan penggemar Juventus tentu ingat bagaimana Allegri membuat Juve amat kuat karena strategi ini dalam rentang 2014-2019.
Hanya strategi ini nampak membosankan bagi yang ingin menikmati laga seperti Manchester City ala Pep Guardiola atau Maurizio Sarri saat di Napoli.
Pelatih terakhir bahkan didaulat menggantikan Allegri pada 2019 dengan tujuan itu, namun karena terseok di kompetisi Eropa, lantas dipecat.
Oleh karena itu, bagi saya yang sangat mungkin bagi Allegri adalah memainkan 4-4-2 dengan hanya salah satu dari Morata atau Paulo Dybala yang akan menemani Dusan Vlahovic di depan. Formasi 4-4-2 ini bahkan dapat berubah menjadi 4-5-1 dengan dua penyerang sayap, seperti taktik Fiorentina.
Syarat Jika Dybala, Vlahovic dan Morata Dimainkan Bersamaan
Lalu bagaimana harapan dari skema 4-3-1-2, dengan tridente Vlahovic, Dybala dan Morata jika benar-benar akan dimainkan.