Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Duet Mees Hilgers dan Elkan Baggott, Dua Bek Raksasa Impian Shin Tae-yong

7 Januari 2022   05:38 Diperbarui: 7 Januari 2022   05:41 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mees Hilgers I Gambar : AFP/Marcel Tel Bals via Kompas.com

Jika diperhatikan dari penampilan Timnas Indonesia di Piala AFF 2020, maka persoalan utama yang terlihat adalah di posisi striker. Meskipun nampak tajam dengan produktivitas gol yang banyak, namun harus diakui di sektor striker tidaklah memuaskan.

Ketidakpuasan itu

lah yang nampak di beberapa laga, dimana pelatih timnas, Shin Tae-yong sampai dua kali melakukan pergantian di posisi tersebut. Kita bisa lihat bagaimana KH Yudo, Ezra Walian dan Hanis Saghara masuk sebagai pemain pengganti, tapi dikeluarkan lagi di babak kedua.

Seusai gelaran Piala AFF 2020, Shin Tae-yong menegaskan kelemahan tersebut. Kelemahan timnas adalah di posisi striker!

Kabarnya setelah gelaran AFF 2020, Shin Tae-yong bersama PSSI melakukan gerilya mencari striker di luar negeri atau naturalisasi, namun belum ada kepastian hingga sekarang.  

Di tengah ketidakpastian tentang posisi striker, malah berhembus kabar baik bagi sektor belakang , yakni akan bergabungnya pemuda berusia 20 tahun bernama Mees Hilgers.

Kenapa kabar baik, karena Hilgers dapat disebut-sebut media sebagai pemain naturalisasi "kelas satu" yang akan semakin memperkuat lini belakang skuad Garuda.

Hilgers yang bermain sebagai bek tengah itu membela klub kasta teratas Belanda, Eredivisie, bukan pemain  dari divisi kelas dua atau abal-abal. 

Dari tayangan Youtube, terlihat penampilan Hilgers yang impresif. Nampak kuat di belakang, dan mampu bermain dengan intensitas yang tinggi.

Disebutkan juga, bukan menjadi cadangan abadi di tim utama, tapi Hilgers juga termasuk sering membela tim utama FC Twente. Hilgers sudah 17 kali tampil di semua kompetisi dan mencetak satu gol dan satu assist bagi Twente.

Hilgers memang memiliki darah Indoesia yakni dari ibunya. Ibu Hilgers berasal dari Manado, Sulawesi Utara dan itulah yang membuat Hilgers dalam beberapa kesempatan menyebut "Tombeng" sebagai marganya.

Cerita keinginan bergabungnya Hilgers juga sudah cukup lama. Pada 2020, sebenarnya Hilgers sudah dipanggil coach Shin Tae-yong untuk melakukan seleksi untuk bergabung dengan timnas senior, namun masa Covid-19 membuat keinginan Hilgers itu tertahan. Sekarang, peluang itu lebih besar.

Menarik untuk membayangkan kekuatan lini belakang jikalau Mees Hilgers bergabung dengan timnas. Ketangguhan lini belakang dipastikan bertambah dan akan menyulap bek belakang timnas, menjadi duo Menara kembar, Hilgers dan Elkan Baggott.

Bayangkan saja, bagaimana Elkan Baggott yang berpostur 194 cm itu akan berpasangan dengan Mees Hilgers yang bertinggi 185 cm, dan usianya masih 20 tahun, masih bisa bertambah tinggi pastinya.

Apakah ini penting? Tentu saja, meskipun bek tengah potensial lainnya, Alfeandra Dewangga terlihat lebih lugas tetapi kelemahan timnas selama ini dalam menghadapi tim yang mengandalkan set piece dan postur lebih tinggi dapat tertutupi.

Artinya, melawan tim dari Eropa atau Amerika Latin (entah kapan), timnas sedikit lebih siap. 

Sebenarnya tak usah jauh-jauh membayangkan tim dari wilayah atau benua lain seperti itu, perhatikan saja bahwa di regio Asia Tenggara saja, tim negara lain juga mempersiapkan hal ini dengan serius.

Thailand misalnya mempunyai duet raksasa Manuel Bihr dan Jouseff Dollah yang menjulang. Malaysia tak mau kalah dengan menghadirkan bek naturalisasi berlabel Liga Champions Dion Cools, setelah mendatangka Junior Eldstal.

Singapura, juga memiliki bek tengah raksasa, dan terakhir, Filipina yang sudah lebih dahulu menaturalisasi pemain. Jika tak menyiapkan yang serupa, timnas bisa ketinggalan.

Apa yang terlihat dari agresifitas Shin Tae-yong untuk mengajak pemain seperti Mees Hilgers ini? Nampaknya, Shin Tae-yong memang mempersiapkan tim ini untuk bisa bersaing lebih jauh daripada sekedar level regio Asia Tenggara saja.

Dalam beberapa kesempatan, Shin Tae-yong mengatakan bahwa dalam rentang waktu 10 tahun, Indonesia akan siap bersaing di level dunia, bukan sekedar Asia. Bibit-bibit muda potensial yang bermain di luar negeri dinaturalisasi, untuk persiapan jangka Panjang tersebut.

Sekarang, perlahan namun pasti, perubahan itu sudah nampak. Shin Tae-yong pasti sudah senang membayangkan bagaimana komposisi lini belakang yang akan semakin kuat. Tinggal sekarang, menunggu perubahan di sektor depan yang masih diperjuangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun