Jika pada akhirnya Luis Milla benar-benar membesut Malaysia, maka saya kira yang patut ditunggu adalah duel antara Luis Milla dan Shin Tae-yong ketika, Harimau Malaya bertemu dengan Garuda.
Bagaimana melihat dua pelatih hebat ini saling kontra strategi dan saling adu ide di lapangan hijau. Apakah ide ofensif atraktif dari Luis Milla akan mampu menumbangkan atau paling tidak menyaingi ide sepak bola Shin Tae-yong yang sedang menuai pujian.
Jika pertanyaannya adalah siapa yang akan unggul, maka izinkan saya menebak. Bagi saya, soal kedalaman keragaman ide sepak bola yang dimiliki, maka saya akan memilih Shin Tae-yong.
Izinkan saya menjelaskannya lebih lanjut. Maafkan jika saya keliru. Selama saya menyaksikan timnas di tangan Luis Milla, maka ide sepak bola Milla cenderung kaku.
Maksud saya begini. Pelatih berusia 55 tahun ini akan memakai 4-3-3 yang terlihat tak bervariasi di lapangan hijau. Ada deep lying playmaker yang saat itu diperankan Zulfiandi, dan sektor sayap yang biasa akan diisi oleh Stefano Lilipaly dan Febri Haryadi.
Jikalau berubah pun, akan tetap berpatok pada 4-3-3 dan menjadi 4-2-1-3, atau 4-3-2-1.
Berbeda dengan Shin Tae-yong, yang fleksibitasnya lebih terlihat. Di gelaran AFF 2020 misalnya, Tae-yong berani memainkan skema 4 bek dan tak jarang juga bermain dengan 3 bek, atau 4 bek. Dalam 3-4-3 atau 5-4-1.
Meskipun serupa yakni mengandalan sektor sayap sebagai tumpuan serangan, tapi fleksibilitas ini membuat lawan akan sulit membaca arah serangan atau cara Indonesia bertahan. Ini keunggulan dari Shin Tae-yong yang tak dapat dimungkiri.
Apakah ini berarti Shin Tae-yong akan unggul dari Luis Milla? Saya berusaha agar tidak lupa diri, dan akhirnya menjadi arogan.
Akan tetapi yang saya mau katakan adalah, jika Shin Tae-yong diberikan keleluasaan dan waktu untuk membangun timnas ini sedikit lebih lama, maka saya kira Malaysia di tangan Luis Milla juga akan mengalami nasib serupa seperti di tangan Tan Cheng Hoe di AFF 2020 lalu. Tentunya, melalui laga yang menarik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H