Alfeandra Dewangga, Spirit Giorgio Chiellini di Timnas Indonesia
Pemain kedua yang tampil hebat adalah bek tengah, Alfeandra Dewangga. Saya kira, di laga leg kedua melawan Thailand ini, Dewangga tampil spartan.
Saya kira berulangkali terlihat Dewangga terlibat duel sengit dengan pemain Thailand, di kotak penalti sendiri maupun di kotak penalti lawan saat ikut membantu serangan. Bukan itu saja, Dewangga juga terlihat begitu cerdas membaca pergerakan pemain depan lawan.
Saya ingat momen ketika bola crossing yang terlihat akan menjadi makanan empuk bagi striker jangkung Thailand, Teerasil Dangda berhasil digagalkan oleh Dewangga dengan lompatan akrobatik. Alhasil, Dewangga perlu dirawat sejenak oleh tim kesehatan karena upaya bertahannya tersebut.
Keberanian  dan kecerdasan Dewangga ini mengingatkan saya akan bek senior Italia, Giorgio Chiellini.
Chiellini telah menjelma menjadi salah satu bek hebat di jamannya. Dia bukan saja berani bertarung, berduel dengan striker lawan secara spartan, tetapi kepintarannya membaca arah permainan, dan pola penyerangan lawan juga patut diancungi jempol.
Chiellini sering dapat memotong bola lawan lebih cepat, tidak nampak pasif atau menunggu lawan. Tak banyak bek yang memiliki kemampuan seperti ini.
Dewangga, di usia yang baru 20 tahun ini, memiliki modal untuk menjelma seperti Chiellini. Meski masih ada yang perlu diperbaiki, dan ditingkatkan, namun keberanian dan kecerdasan Dewangga membaca arah serangan lawan menjadi modal untuk kekuatan Indonesia di lini belakang di masa mendatang.
Bahkan, jika dicermati, ada satu hal yang tidak dipunyai Chiellini, yakni kemampuan Dewangga untuk mengeksekusi bola mati.Â
Ada sebuah  kesempatan yang dimiliki Dewangga dalam laga melawan Thailand, sayang, tendangannya membentur pagar betis pemain Thailand.
Saya kira, dua pemain ini, di masa depan akan menjadi pilar terkuat timnas senior di masa kepelatihan Shin Tae-yong.Â