Panitia tentu saja berniat baik, bahwa pemberian nasi kotak, satu orang satu ini untuk mencegah penularan virus Covid-19 varian Omicron, akan tetapi, jangan dibatasi, jika memang keperluan nutrisinya masih kurang.
Usul saya, sebaiknya, PSSI cepat merespon pesan dari Shin Tae-yong ini.Â
Daripada sibuk melobby izin dengan AFF agar Ketum PSSI dapat ke kamar ganti pemain di leg kedua nanti, mungkin sebaiknya menekan panitia Piala AFF 2020 ini agar memperbaiki kuantitas dan kualitas makanan yang diberikan kepada pemain Indonesia.
Kita tentu tidak mau, jikalau gaya permainan Shin Tae-yong yang menekankan pergerakan pemain tanpa henti, pressing ketat dan ofensivitas para pemain sayap yang cepat terganggu karena pemain ternyata kurang asupan nutrisi dari nasi kotak yang diberikan oleh panitia.
Lagian kita tidak mau dan tidak rela, masak Chanatip Songkrasin yang dijuluki "Messi Thailand" itu menang duel lari atas Egy Vikri "Messi Indonesia" karena kurang nutrisi?Â
Oh iya, terakhir, mungkin ada pembaca iseng yang bertanya dan menganggap Shin Tae-yong mengada-ada karena Thailand juga mengalami hal yang sama tetapi tidak mempermasalahkannya?
Ah, anda mungkin belum jalan-jalan lebih jauh. Pernah makan dengan orang Timor seperti saya? Lalu terheran-heran mengapa nasi yang dimakan saya itu sangat banyak menggunung. Itu dia. Ini soal kebutuhan om, mesti dipenuhi, demi stamina. Beda orang, beda kebutuhan. Begitu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H