Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jelang Final, Mengapa Shin Tae-yong Ngamuk Soal Nasi Kotak Asnawi dkk?

28 Desember 2021   21:34 Diperbarui: 28 Desember 2021   21:38 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae-yong - Foto : Mike Kireev/NurPhoto via Getty Image via Indosport

Garis bawahi soal nutrisi dan fisik ini. Ini beda dengan saya.  Jika saya mempermasalahkan isi nasi kotak soal kenyang semata, tetapi Shin Tae-yong menilai, ini berkaitan dengan kebugaran, bahkan pemulihan fisik pemain timnas kita.

Saya lalu membaca beberapa referensi tentang ini, dan melihat hubungannya dengan performa pemain di atas lapangan, dan akhirnya saya setuju dengan Shin Tae-yong bahwa hal ini perlu direspon dengan lebih serius.

Begini penjelasan dari yang saya baca itu. Di penelitian tentang hubungan nutrisi dan performa pemain dijelaskan seperti ini. Kecukupan nutrisi dari makanan yang tinggi karbohidrat bisa meningkatkan performa atlet di lapangan.

Di Swedia misalnya pernah dilakukan penelitian yang menunjukkan bahwa para pemain sepak bola yang memiliki glikogen rendah hanya mampu bertahan di lapangan selama setengah pertandingan. Glikogen sendiri adalah hasil akhir dari glukosa dalam tubuh yang tersimpan dalam sel dan hati sebagai cadangan energi.

Lebih jauh dari pada itu, glukosa yang tersimpan dalam bentuk glikogen dapat digunakan secara langsung oleh otot tersebut untuk menghasilkan tenaga dan cadangan itu akan disimpan dalam otot.

Efek dari kekurangan ini, pemain akan mudah lelah, kualitas tendangan dan umpannya juga mulai menurun.  Pelatih legendaris Arsenal, Arsene Wenger, bahkan lugas menyebut bahwa makanan bagi pemain sepak bola layaknya bahan bakar untuk mobil.

Dari fakta ini saja, kita bisa memperkirakan bahwa mungkin saja, karbohidrat dari nasi yang dikasih oleh panitia itu masih sangat kurang bagi pemain kita.

Saya tidak mau membayangkan bahwa pemain kita membutuhkan porsi nasi PORTUGAL alias porsi tukang gali yang menggunung nasinya, tidak demikian juga, namun mungkin masih kurang dari  jumlah yang disyaratkan.

Dari beberapa referensi disebutkan bahwa pemain bola harus mengonsumsi makanan yang mengandung sekitar 40 persen karbohidrat, 40 persen lemak dan 20 persen protein dengan catatan bahwa ini disesuaikan dengan usia juga.

Artinya pemain senior seperti Fachrudin, Victor Igbonefo mungkin tidak membutuhkan asupan yang banyak, tetapi anak muda yang masih dalam masa pertumbuhan seperti Pratama Arhan, Witan maupun Alfeandra Dewangga masih sangat membutuhkan.

Jika tidak diseriusi, maka saya juga ikut kuatir pemain kita akan lemah, letih lesu, bukan karena demam berdarah tetapi kurang asupan gizi dari makanan yang diberikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun