Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kok Evan Dimas Dicuekin Lagi oleh Shin Tae-yong? Ada Apa?

20 Desember 2021   16:39 Diperbarui: 20 Desember 2021   17:01 8523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Evan Dimas merayakan gol ke gawang Thailand pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 (Foto: PSSI via Kompas.com)

Apa yang hendak saya maksudkan? Ide seorang pelatih itu adalah pondasinya. Selebihnya daripada itu, seperti kekuatan dan karakteristik pemain mesti mengikuti. Jika tidak, maka pilihan terburuknya disingkirkan.

Sebenarnya Allegri bisa "menunggu" Cancelo untuk bisa sesuai dengan keinginanannya, tetapi waktu untuk "membentuk" itu terlalu singkat, apalagi Allegri juga terus dikejar target.

Pilihannya menjadi sederhana, Cancelo dijual atau lebih lama di bench, dan hanya menjadi pemain pengganti. Kita sudah tahu pada akhirnya, pilihan apa yang diambil oleh Allegri.

***

Saya kira ini juga yang dialami oleh Evan Dimas, meski mungkin dengan kadar yang lebih ringan. Gaya main Evan mungkin masih belum cocok dengan skema main yang diinginkan oleh Shin Tae-yong, terutama melawan tim yang seimbang atau di atas kertas lebih kuat.

Bagaimana menilai gaya main Evan Dimas? 

Sejak bersinar di Timnas U-19 besutan Indra Sjafrie beberapa tahun lalu, pria berusia 26 tahun ini dikenal sebagai gelandang stylish. Evan nampaknya ingin mengadopsi benar gaya main dari Xavi Hernandez atau Andres Iniesta saat masa jaya Barcelona dahulu.

Pantas saja klop. Coach Indra Sjafrie saat itu memang menerapkan tiki taka, operan antar pemain yang cepat dengan penguasaan bola dominan. Evan menjadi aktor di balik aliran bola, men-delay sekaligus mengatur tempo.

Lalu bagaimana gaya main Evan itu dengan yang diinginkan Shin Tae-yong? Jika kita lihat secara detil, gaya Shin Tae-yong, jelas berbeda. Tae-yong tak ingin para pemain terlalu lama mendelay bola, apalagi dalam kondisi tertinggal.

Shin Tae-yong, nampaknya lebih ingin permainan yang lebih direct, tidak terlalu lama memegang bola, lekas mengalirkan bola dan segera bergerak merebut bola ketika kehilangan bola dengan pressing yang tinggi.

Karakteristik pemain yang nampak cocok dengan gaya main ini adalah adalah pemain yang memiliki kemampuan physical yang baik untuk berduel dengan lawan, positioning mumpuni, kecepatan saat menyerang maupun ketika bertahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun