Menahan laju Baddrol melalui pressing dari Ricky Kambuaya sedari awal, akan menjadi cara untuk meminimalkan alur bola Malaysia yang sering di-build up dari belakang dengan Baddrol sebagai arsiteknya.
Selain itu, Â pilihan skema 4-3-2-1 ini bisa diambil jika Shin Tae-yong memang menginginkan duel terbuka antar kedua tim, dimana saling beradu serang akan masif terjadi, dan permainan menjadi terbuka sepanjang 90 menit. Pasti menarik.
Ketiga, skenario 3-5-2 yang dapat mengejutkan Malaysia. Jika 4-3-2-1 saya sebut sebagai formasi yang sesuai dengan karakter dari para pemain yang dipanggil Shin Tae-yong, maka 3-5-2, saya kira bisa menjadi temuan Shin Tae-yong yang mengejutkan.
Maksud saya seperti ini. Shin Tae-yong memiliki pilihan untuk mengajak duel dengan ofensif alias total football dalam formasi empat bek, atau mencoba untuk bermain lebih kalem dengan 3-5-2, dengan tiga bek yang berubah menjadi 5-3-2 ketika bertahan.
Ini sebuah alternatif yang menurut saya bukanlah sebuah coba-coba semata, tetapi bisa menjadi penemuan ketika Shin Tae-yong mulai menyadari bahwa kekuatan timnas bukan saja di sisi penyerang sayap, tetapi bek tengah yang mumpuni.
Saya membandingkan pola ini dengan  Timnas Italia atau klub Italia, Juventus yang mulai merintis kejayaan mereka ketika mulai percaya bahwa tiga bek tengah sejajar Chiellini, Bonnuci dan Barzagli menjadi pondasi dari cattenacio sekaligus awal dari build up serangan yang mematikan.
Meladeni Vietnam, saya pantas menyebut Fachruddin, Rizki Ridho dan Alfeandra Dewangga sebagai kunci dari pencapaian hebat itu. Bahkan masih ada pelapis wahid lainnya seperti Victor Igbonefo, Rachmad Irianto dan juga Elkan Baggot  yang dapat menjaga agar menara kokoh dalam skema 3 bek ini tetap kokoh.
Lebih lanjut, saya percaya bahwa  kekokohan lini belakang ini dapat memastikan dan membuat bek sayap agresif seperti Asnawi dan para sayap cepat seperti Irfan Jaya dan Witan lebih leluasa mengobrak-abrik pertahanan lawan tanpa kuatir lini belakan tidak akan sigap jika lawan melakukan serangan balik.
Ini patut dicoba karena sistim ini telah mampu mematikan pergerakan Nguyen Cong Phuong, penyerang tengah Vietnam yang terkenal menakutkan. Jika Chong Phuong saja dapat diatasi maka penyerang Malaysia seperti Safawi Rasid atau Luqman Hakim, pun demikian.
Jadi kira-kira mana yang paling jitu? Saya kira secara template Shin Tae-yong akan memilih 4-3-2-1 untuk menghadapi Malaysia.
Akan tetapi, jika Shin Tae-yong pun pada akhirnya akan memilih 3-5-2 yang agresif melalui sayap dan kekuatan kekokohan di lini belakang, maka saya tidak akan heran, bahkan saya kira ini akan membuat skuad Garuda akan lebih mudah untuk melewati Malaysia. Menarik untuk ditunggu pilihan apa yang diambil. Saya kira tetap akan ada kejutan dari Shin Tae-yong (lagi). Menarik ditunggu.